Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Kamis, 04 Oktober 2012

Dua Guru SMKN 1 Majalengka Bertugas di Thailand

Kancanavichek Sanuthrakan Thailand salahsatu lembaga pendidikan kommunitas di Thailand melaksanakan kerjasama sister school dengan SMKN 1 Majalengka. Sister Schhol dilaksanakan dengan dasar sudah ada keterikatan janji kriteria RSBI di mana SMKN 1 Majalengka memiliki kewajiban untuk mencapai sasaran mutu. Adanya kerjasama tersebut dijembatani oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (
Kemendikbud). Pada tanggal 26 Agustus hingga 26 Oktober 2012, dua orang guru SMKN 1 Majalengka diundang untuk menjadi instruktur bahasa Inggris teknik di KAT Thailand. Kedua instruktur tersebut Ajip Syarifudin,S.Pd (Guru Inti Kejuruan Teknik Mesin sekaligus Kepala Program Studi Teknik Permesinan) dan Shanti Kusumawardani, S.Pd (Guru Bahasa Inggris). Shanti Kusumawardani harus menangguhkan program pascarjananya di UPI untuk melaksanakan tugas negara ini terlebih lagi program Sister School ini sudah difasilitas oleh kedua kedutaan besar masing-masing negara bahkan kepengurusan Visa sudah disupport langsung oleh pihak Kedutaan Besar Thailand. Menurut Wakasek Bidang Sumber Daya Manusia SMKN 1 Majalengka, Enceng Anas Kurniawan, S.Pd adanya sister school lebih utama pada masalah kurikulum, dan aspek kompetensi. Pada dasarnya, Thailand adalah negara yang masih konsen pada bahasa ibu-nya bahkan masalah penggunaan aksara masih menggunakan aksara tradisional. Akan tetapi untuk kepentingan pergaulan internasional, minimalnya tingkat ASEAN di mana bahasa Inggris menjadi bahasa pengantarnya, Thailand akhirnya konsen dalam bahasa Inggris. Makanya, guru dari SMKN 1 Majalengka didatangkan ke Thailand salahsatunya untuk mengajarkan bahasa Inggris. Perlu diketahui bahwa Shanti Kusumawardani adalah guru yang pure dalam bahasa Inggris. Selain untuk mengajar, kedua guru tersebut mempunyai misi untuk merintis kerjasa dalam bidang kurikulum tambahan. Menurut Enceng Anas, sister school itu diarahkan bagaimana caranya kurikulum dapat diadopsi dan diterapkan di negara bersaudara dalam hal ini Indonesia.
Saat ini, kedua guru SMKN 1 Majalengka itu masih berada di Thailand dan direncakan kembali ke Tanah Air pada tanggal 26 Oktober 2012. (E-1)