 |
| Dr.H. Karna Sobahi,M.M.Pd : "Silahkan saja..!" |
Sikap dan Pendapat Dr.H. Karna Sobahi,M.M.Pd tentang Hadirnya FPPTK
Agar Disdik Fokus dan Konsentrasi Jawab Tantangan
Mutu dan Profesi Pendidik
Agar Disdik Fokus dan Konsentrasi Jawab Tantangan
Mutu dan Profesi Pendidik
"Pendidikan tidak boleh dibawa dan digeserkan kepada ranah politis tetapi harus dikembangkan kepada dunia yang lebih luas yaitu kompetisi ilmiah, akademis, dan profesional"
Dewasa ini dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka sedang dihadapkan pada tuntutan dan kebutuhan akan pentingnya peningkatan pemerataan pelayanan aksesibilitas, relevansi dan mutu pendidikan. Kondisi ini sangat berat dihadapi karena memiliki tingkat kompleksitas dan varietas yang unik. Di samping itu persoalan pentingnya pendidikan dan anggaran pendidikan sedang menjadi tantangan besar dalam tubuh Disdik. Oleh karena itu diperlukan keseriusan dan sikap sense of crisis dari seluruh pejabat, birokrasi, keluarga besar pendidikan dan para stakeholder (dewan pendidikan, komite, PGRI, dan dunia usaha & dunia industri) dalam menilai akar persoalan metodologi pemecahan masalah, strategi dan solusi. Untuk mencari jalan keluar.
Bagaimana untuk mencari solusi dan jalan keluar agar semua tantangan kebutuhan yang dirasakan selama ini bisa dicarikan jalan keluarnya.
Ini sesungguhnya yang harus menjadi pemikiran dan perhatian semua pihak.
Oleh karena itu, saya berfikir agar kita lebih berkonsentrasi kepada persoalan-persoalan yang menyangkut esensi kebutuhan saat ini.
1. memberdayakan potensi yang ada dan tersedia sebagai potensi yang akan mendukung terciptanya kondusifitas dunia pendidikan. Pendidikan tidak boleh dibawa dan digeserkan kepada ranah politis tetapi harus dikembangkan kepada dunia yang lebih luas yaitu kompetisi ilmiah, akademis, dan profesional. Artinya pendidikan harus streil dari kepentingan-kepentingan di luar kaidah non-profesional.
2. Bangun kerjasama, banyak potensi sumberdaya pendidikan yang belum disentuh dan dimaksimalkan perannya yang sesungguhnya potensi yang memiliki makna yang multifungsi. Potensi ini meliputi organisasi-organisasi profesi seperti forum pengawas, forum penilik, forum kepsek, forum guru di berbagai bidang keahlian dan bidang studi dan lain sebagainya.
Itu semua strategis untuk mengungkit mutu pendidikan dan sesungguhnya sangat efektif bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu profesi sebab secara kultur, organisasi-organisasi tersebut lahir dari pemikiran-pemikiran grassroot yang memiliki kulktur yang kuat dalam membangun kemandirian dan pemberdayaan profesi.
3. Bangun jaringan
Sesungguhnya pendidikan memiliki jaringan yang luar biasa yang merupakan sumber-sumber potensi. Jaringan bisa dibangun secara horisontal dengan cara mengembangkan pola networkinmg horizontal dan vertikal, untuk mencari sumber-sumber pemikiran dan idealisme melalui pendampingan (duide) dan konsultan serta kebutuhan-kebutuhan pembiayaan sebab Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majalengka masih sangat terbatas untuk membiayai pendidikan setiap leading sektor bidang pendidikan.
Saya yakin mampu membangun jaringan baik secara horizontal maupun vertikal.*** (ESKUL Group)
Dewasa ini dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka sedang dihadapkan pada tuntutan dan kebutuhan akan pentingnya peningkatan pemerataan pelayanan aksesibilitas, relevansi dan mutu pendidikan. Kondisi ini sangat berat dihadapi karena memiliki tingkat kompleksitas dan varietas yang unik. Di samping itu persoalan pentingnya pendidikan dan anggaran pendidikan sedang menjadi tantangan besar dalam tubuh Disdik. Oleh karena itu diperlukan keseriusan dan sikap sense of crisis dari seluruh pejabat, birokrasi, keluarga besar pendidikan dan para stakeholder (dewan pendidikan, komite, PGRI, dan dunia usaha & dunia industri) dalam menilai akar persoalan metodologi pemecahan masalah, strategi dan solusi. Untuk mencari jalan keluar.
Bagaimana untuk mencari solusi dan jalan keluar agar semua tantangan kebutuhan yang dirasakan selama ini bisa dicarikan jalan keluarnya.
Ini sesungguhnya yang harus menjadi pemikiran dan perhatian semua pihak.
Oleh karena itu, saya berfikir agar kita lebih berkonsentrasi kepada persoalan-persoalan yang menyangkut esensi kebutuhan saat ini.
1. memberdayakan potensi yang ada dan tersedia sebagai potensi yang akan mendukung terciptanya kondusifitas dunia pendidikan. Pendidikan tidak boleh dibawa dan digeserkan kepada ranah politis tetapi harus dikembangkan kepada dunia yang lebih luas yaitu kompetisi ilmiah, akademis, dan profesional. Artinya pendidikan harus streil dari kepentingan-kepentingan di luar kaidah non-profesional.
2. Bangun kerjasama, banyak potensi sumberdaya pendidikan yang belum disentuh dan dimaksimalkan perannya yang sesungguhnya potensi yang memiliki makna yang multifungsi. Potensi ini meliputi organisasi-organisasi profesi seperti forum pengawas, forum penilik, forum kepsek, forum guru di berbagai bidang keahlian dan bidang studi dan lain sebagainya.
Itu semua strategis untuk mengungkit mutu pendidikan dan sesungguhnya sangat efektif bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu profesi sebab secara kultur, organisasi-organisasi tersebut lahir dari pemikiran-pemikiran grassroot yang memiliki kulktur yang kuat dalam membangun kemandirian dan pemberdayaan profesi.
3. Bangun jaringan
Sesungguhnya pendidikan memiliki jaringan yang luar biasa yang merupakan sumber-sumber potensi. Jaringan bisa dibangun secara horisontal dengan cara mengembangkan pola networkinmg horizontal dan vertikal, untuk mencari sumber-sumber pemikiran dan idealisme melalui pendampingan (duide) dan konsultan serta kebutuhan-kebutuhan pembiayaan sebab Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majalengka masih sangat terbatas untuk membiayai pendidikan setiap leading sektor bidang pendidikan.
Saya yakin mampu membangun jaringan baik secara horizontal maupun vertikal.*** (ESKUL Group)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar