BEBERAPA CARA MENJUAL DAN MEMPROMOSIKAN BUKU

Dadi Pakar

Dikutip dari: Dan Poynter’s Para Publishing Book Information Kit: Promotion (http://parapub.com/sites/para/resources/infokit.cfm)

& Agar buku ‘jalan’, buku harus dibaca. Agar menonjol dari puluhan ribu judul yang diterbitkan setiap tahun, buku harus mencapai ‘ujung tombak’; buku harus memanfaatkan pembicaraan ‘dari mulut ke mulut’. Untuk menjadi sebuah ‘bestseller’ buku harus disarankan oleh seseorang kepada orang lain.

& Menempatkan buku di toko buku. Untuk mencapai pelanggan/pembaca yang belum kita kenal, kita memerlukan penyalur. Toko-toko buku dan penjual yang lain akan menjual buku kepada pembaca akhir. Cara paling baik untuk mencapai toko buku adalah melalui penyalur. Penyalur mengambil sekitar 66% (di Indonesia, 55%?) dari harga eceran kita. Penyalur mempunyai sales yang mengunjungi toko buku, menerima pesanan, mengirimkan buku-buku, lalu menerima pembayaran. Mereka memberikan sekitar 50-55% kepada wholesaler, dan memberi rabat 40% atau lebih, kepada toko buku atau penjual eceran. Penyalur mendapatkan bagiannya.

& Penting: Pengarang/Penulis harus melakukan promosi. Penerbit menempatkan buku di toko buku, dan memuatnya dalam katalog. Titik!

& Membuat pembeli/pembaca datang ke toko buku. Bentuk promosi buku yang paling murah dan efektif adalah resensi buku dalam/melalui suratkabar yang terarah atau majalah dan publikasi khusus.

& Buku harus disajikan kepada sebanyak mungkin calon pembaca.

& Manfaatkan promosi melalui internet!
& Aneh! Toko buku merupakan tempat yang buruk untuk menjual buku (khusus). Banyak tempat lain untuk menjual buku, selain toko buku. Misalnya, toko-toko khusus (komputer, alat olahraga, toko alat/bahan pertanian, mainan, supermarket/department store, Kita dapat menjadikan toko, perkumpulan/organisasi, majalah, dan konferensi/rapat besar, menjadi tempat penjualan.

& MEMOTONG JALUR PERANTARA. Sekarang kita dapat memotong jalur perantara dan menjual langsung kepada pembaca/pengguna akhir. Sebagian besar konsumen akan mencari Anda, dan Anda tidak perlu mencari mereka.

& Memanfaatkan eCOMMERCE atau toko internet.

& MEMPROMOSIKAN BUKU KITA. Cara paling efektif dan paling murah untuk mempromosikan buku kita ialah dengan banyak mengirimkan buku contoh untuk diresensi kepada terbitan (majalah, koran, buletin) khusus, menindaklanjutinya dengan berita buku dan artikel, serta menggunakan e-mail langsung kepada rekan-rekan/kenalan kita.

Komentar

  1. maaf sebelum nya...
    BUKU...

    1 kata clasik yg sering dibicarakan.

    sepengetahuan dan pengalaman saya, mempromosikan buku tidak semudah dengan apa yang ada ditulis diatas,, permasalahannya bukan berada pada bgaimana cara promosinya???

    tp siapa target utama pemebeli buku????

    d SMP dn SMA sya jadi pustakawan, yang klu menurut teori saya harus nya mempromosiin buku dan mempelajari seluruh buku yang berada didalam perpus tsb.

    1 hal : mempromosikan buku kepada kawan2
    jujur, menurut saya buku di perpus pada umumnya sudah sesuai dan menarik, namun masalahnya, si pembaca sudah tidak ada ketertarikan akan membaca BUKU.
    (padahal itu dulu, wktu sy SMA dan SMP)

    apalagi sekarang????

    pemecahan masalahnya seperti ini,
    gimana kalau BUku kita ganti dengan yg lain??? tp dengan 1 syarat, fungsi nya harus sesuai sama percis dengan buku.

    yaitu Internet....

    dunia maya yg menyimpan pengetahuan tak terhitung bisa dicari dan diperoleh dengan mudah dan dengan biaya yang ringan,

    sekarang analoginya seperti ini,
    daripada repot menjual buku, gmn klu meREPOSt nya di sebuah sarana internt, misal : blog/ website..

    keuntungan nya justru lebih banyak,,

    sekarang dilihat dari nilai ekoonomis, jelas internet sangat membantu Target sasaran (disini mksud nya pembaca)
    kemudian disisi penulis, mereka jg sama akan dapat keuntungan ketika mereka memasukan artikel nya dalam website dan ketika web ny di akses secara otomatis rupiah mengalir ke rekening..

    bukannya ini lebih simple dan mudah???


    saya harap ada yg ngomen jg selain saya

    ~_~!

    *maaf klu kata2 nya awut2an, karna saya lgsung nulis dan gak dibaca ulang... hihihihi

    BalasHapus
  2. Juwita Sari Mewangi8 Juni 2011 pukul 09.39

    Wahhh siiiip ... hebat 2 pendapat tentang "BUKU" oleh beda generasi (Alm) Bapak Dadi pakar dan Kang Feiz, kantun diadu manis ku Pustakawan kiwari yeuhhhh supados generasi buku ada ... "buku" jaman kiwari adaaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer