Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Senin, 20 Desember 2010

Kehidupan Bawah Tanah di Negeri Fujiyama

Laporan Langsung Kontributor ESKUL Mohammad Hasan dari Jepang. 


Subway di Jepang
Penumpang Subway di Jepang
Kehidupan di bawah tanah sudah terbiasa bagi sebagian masyarakat Jepang. Jika dilihat dari segi geologis,
negeri Jepang ini 70% terdiri dari pegunungan. Untuk  menghindar dari kemacetan dan transportasi alternatif,
diperlukan jalur transportasi lain. Lahan tanah yang sempit tak membuat orang Jepang kehilangan akal.
Justru terbatasnya luas tanah itulah yg membuat mereka tertantang berambisi membangun sesuatu seperti ruang bawah tanah,terowongan dan jalur kereta bawah tanah
(subway/chikatetsu)...Tidak ketinggalan, bangunan gedung,perpustakaan,fasilitas umum tempat parkir pun
dibangun di bawah tanah. Saat ini...hampir di setiap kota pasti ditemui ruang bawah tanah yang
menghubungkan stasiun dan pusat perbelanjaan. Dengan didukung kemajuan teknologi perkeretaapian, Tokyo sebagai ibukota dan pusat pemerintahan Jepang,
memiliki jalur kereta api bawah tanah yg sangat rumit dan berlapis-lapis..di samping kereta api
biasa,ekspres,super ekspres dan kilat (shinkansen). Berlapis-lapis jalur kereta bawah tanah telah merambah
dan merambat di seluruh seantero Tokyo. Oedo-sen (jalur jurusan Oedo) misalnya, jalur kereta yang
terbaru dan terdalam dengan kedalaman kurang lebih 30 meter. Adapun fasilitas bawah tanah yang ada di hampir setiap stasiun kota besar adalah departemen store, toko-toko, kedai,restoran...dsb. Setiap hari, jalan
ruang bawah tanah ini selalu ramai dilalui orang dengan berbagai kepentingan. Namun, tidak hanya
kepraktisan yang bisa dirasakan oleh masyarakat Jepang. Bahaya yang mengancam juga sudah diperkirakan
...termasuk diantaranya bahaya gempa, bahaya banjir yang mana air masuk menggenangi ruang bawah tanah.
Untuk menangani itu, di Tokyo sekarang sudah dibangun pilar-pilar raksasa dan pipa-pipa guna pengontrolan
dan pengatur saluran air,kabel listrik,dsb. Bila malam tiba, ruang bawah tanah tsb juga berubah fungsi
menjadi tempat tidurnya para tuna wisma (homeless). 
Yang sangat ditakutkan adalah jika gempa dan banjir dahsyat itu terjadi...bisa-bisa terkubur hidup-hidup
atau terkurung di dalamnya. ***

1 komentar:

  1. Bagaimana kondisinya sekarang Kang Mohammad Hasan? setelah TSUNAMI???!!!

    BalasHapus