Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Rabu, 23 Februari 2011

ISLAM AGAMA YANG SANGAT SEMPURNA (RAHMATAN LIL’ALAMIN)



Oleh : Dra. NURLAELA
Islam adalah agama (addiinu) yang sempurna sebagai Rahmatan  lil‘alamin, hal itu dengan langsung ditegaskan oleh Allah SWT dalam Qs. Al-Maidah  ayat ke-3, tentu penjabarannya dijelaskan oleh  Alquran yang berisi:  sebagai kitab suci  yang  diturunkan kepada para Nabi dan Rosul yang wajib kita imani, sebagai penjelas (bayyinat) adanya keterkaitan dan keterikatan ayat demi ayat, pengingat karena berisikan perintah dan larangan untuk menjadi peringatan bagi manusia, pembeda (alfurqon) antara yang yang haq dan bathil, ilmu (pengetahuan) yang menjelaskan ayat kauniyah dan kauliyah menjadi spirit energi bagi para ilmuwan untuk menggali berbagai macam kajian dengan disiplin ilmu yang berbeda, obat (penyembuh) bagi yang mengamalkan perintah dan yang berusaha menjauhi larangan Alllah SWT.
Penjelasan kesempurnaan ajaran Islam juga disampaikan melalui hadits Nabi sebagai dasar kedua setelah Alquran, Rosulullah Muhammad SAW sebagai figur sentral dalam aplikasi  beribadahnya umat Islam tidak pernah mengecewakan para sahabat beliau, tatkala para sahabat bertanya amalan-amalan apa yang dapat menghantarkan kita menuju Ridho Allah SWT? sesuai kemampuan masing-masing sehingga banyak dijumpai hadits-hadits Nabi Muhammad SAW  dengan beragam penjelasan cara beribadah wajib maupun sunah yang disertai dengan penjelasan kemanfaatan pelaksanaan ibadah tersebut hal itu menunjukkan tingkat kearifan beliau sebagai pembawa Risalah.
  Kemanfaatan ketekunan mengamalkan bentuk ritual wajib maupun sunnat, terhadap kontribusi umat Islam bagi pembangunan dinegara kita telah menjadi bukti bagaimana para pendiri bangsa ini (baca tokoh-tokoh Islam)  dengan jiwa pratriotisme yang tinggi telah menghantarkan bangsa menuju pembebasan dari belenggu penjajah, karena mereka tetap beriman bahwa pemahaman  dan pengamalan ajaran Islam telah menjadi sumber energi perjuangan sehingga kita menikmati alam kemerdekaan.
 Kesempurnaan diinul Islam memberikan informasi kepada kita bagaimana Allah SWT dengan sifat Arrohmaan dan Arrohiim menegaskan bahwa manusia diberi potensi akal dan nurani untuk memilih dua jalan apakah manusia akan memilih shirootholmustaqiim atau tidak, hal inipun ditegaskan pula oleh Nabi Muhammad SAW bahwa barang siapa berpegang teguh pada Alquran dan Sunnahku tidak akan tersesat selama-lamanya”.
  Kondisi yang terjadi sekarang masih banyak umat Islam yang belum mengerti  akan kedalaman arti (hikmah) terhadap perintah dan larangan yang tercantum dalam aturan–aturan agama (Alquran dan Hadits), oleh karena itu kita harus meyakini (beriman) bahwa perintah  syahadat,sholat, shaum, zakat, dan menunaikan ibadah haji adalah hak prerogatif Allah SWT sebagai Robb (Pengatur, Pendidik, dst), Malik (dengan kekuasaan tiada batas) dan Ilah (yang mutlak untuk kita sembah) memang kita harus sami’na wa’ato’na (bentuk totalitas ketaatan), juga sifat Arrohman-Nyalah kita diberi harapan pahala dan syurga bagi para Abdulloh (hamba Allah SWT) yang bertaqwa dan ikhlas dan bukan untuk orang-orang munafik yang mempermainkan agama demi kesenangan didunia, juga terhadap harapan yang dijanjikan Allah SWT mengenai terhapusnya kesalahan dan dosa bagi hamba-Nya yang mau memohon ampunan melalui taubatannashuha,  karena memang Dialah Allah SWT Yang Maha Ghofuururrohiim.
Pembangunan dinegara kita akan berhasil dengan baik justru harus diperjuangkan dan dilaksanakan oleh insan-insan kamil  (sempurna) dalam menerapkan dan mensosialisasikan arti ritual ibadah, seperti dalam sholat misalnya dari gerakan takbirotul ihrom menunjukkan kepada kita hanya mengagungkan nama Allah SWT dengan segala sifat-Nya sampai ucapan salam agar kita selalu menebarkan perdamaian dan saling menjaga keselamatan sesama manusia maupun lingkungan, dalam ibadah shaum akan terlatih sifat empati kepada sesama, tertanamnya sifat sifat kearifan sosial bagaimana rasanya lapar berjam-jam, dalam zakat adanya kaitan kasih sayang yang kuat antara simiskin dan sikaya, dalam ibadah haji menunjukkan napak tilas kehidupan manusia diseluruh jagat agar statusnya sama dihadapan Sang Kholik, dan janji Allah SWT Maha Benar bila kita berstatus hajji mabruur dimata Allah SWT bukan karena prestise dimata manusia, Allah SWT akan membayar segala ongkos yang telah dikeluarkan dengan syurga yang luasnya antara bumi dan langit, yang disediakan bagi orang yang bertakwa.
           Kontribusi kita sebagai umat Islam terhadap pembangunan adalah mari kita bentuk generasi Qurani yang bisa iqra (dapat membaca diri dan lingkungan) dan bisa mengejawantahkannya dalam kehidupan sehari-hari bukan generasi jumud(tidak mau menggunakan akal) dan jahil (bodoh) serta taqlid buta yang tidak menggunakan hati nurani dan ilmu( dalil yang sah) dalam memahami perintah Allah SWT dan Rosul-Nya, sehingga Islam sebagai Agama Rahmatan Lil’alaimin akan menjamin adanya kontribusi terhadap pembangunan, akhirnya tujuan bangsa ini untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya akan tercapai. Amiin ... . 

Guru: MAN Babakan Ciwaringin Cirebon, dan DTA Al-Muwahhidin Kecamatan Kasokanndel



4 komentar:

  1. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Nurlaela; Guru FD MAN Model Babakan Ciwaringin Crb, SMAN 1 Kasokandel, dan DTA/TPQ Al-Muwahhidin Kec. Kasokandel Mjalengka atas partisipasinya di Blog ESKUL Media Mandiri

    BalasHapus
  2. Ummi Azkia-Utammi3 April 2011 pukul 07.53

    Mencari addiin yang mana lagi wahai sahabat yang masih enggan tuk belajar beribadah karena Islamlah addinu yang diridhoi Allah SWT

    BalasHapus
  3. Karena Islam adalah Addiinu Al-Kamiil maka jauhilah usaha-usaha untuk mencemarkan keagungan Agama Allh SWT ini.

    BalasHapus
  4. The phisycs group8 April 2011 pukul 07.56

    Mari kaum muslimin dimana saja berada kita kokohkan iman ilmu dan amal agar benar amanat amalan Islam menunjukkan kemanfaatan Islam

    BalasHapus