Bisnis Bibit Pohon Menggeliat di Majalengka
Kabupaten Majalengka adalah daerah yang sangat agraris. Daerah ini diuntungkan dengan posisinya sebagai daerah lereng gunung Ciremai. Keuntungan pertama adalah ketersediaan air yang tanpa batas. Air jernih mengalir dari setiap sudut lorong bawah tanah dan menyemburat di antara akar dan bebatuan, terhimpun menjadi kolam atau talaga indah. Di Majalengka terdapat beberapa danau yang airnya bersumber dari resapan air gunung dan yang paling sering dikunjungi oleh Eskul adalah Talaga Herang (Sindangwangi) dan Talaga Pancuran ( Hutan Prabu Siliwangi) Rajagaluh.
Ketersediaan air di Majalengka yang tanpa batas mengakibatkan kondisinya subur makmur. Bertanam apa saja di Majalengka cukup menjanjikan. Di saat kemarau, orang Majalengka tidak pernah kesulitan air dan hal ini pula yang mengakibatkan alam Majalengka cukup terjaga. Banyak pepohonan di setiap sudut alam kecuali di kawasana jalan raya di sekitar kota yang banyak ditebang oleh kebijakan penguasanya. Di Kawasan Tonjong dahulunya adalah tempat yang sangat rindang. Pohon mahogany berderet meneduhkan mobil-mobil yang lewat dan sekarang hal itu tinggal kenangan.
Namun hal itu tidak mengurangi keindahan alam Majalengka. Majalengka tetap tampil sebagai daerah yang mampu menghasilkan berbagai macam tanaman, Khususnya di kawasan timur seperti di daerah Salagedang Sukahaji, Rajagaluh, dan Sindangwangi. Masyarakat di kawasan tersebut lebih fokus pada usaha bibit tanaman.
Maraknya bisnis bibit pohon dipicu oleh semangat bisnis seorang pengusaha yang mendirikan PT. Sarbi dan Tjarata. Kini kedua perusahaan itu ditangani oleh anggota keluarga pemilik perusahaan tersebut, yaitu H. Wawan. Mantan Ketua DPC PDI-P ini menyebutkan bahwa seorang Marhaenisme sejati itu memang harus turun langsung sebagai petani. Sampai saat ini H. Wawan fokus merawat ribuan bibit pohon yang dikelolanya bersama puluhan pekerjanya. Ia bisa ditemui setiap harinya di pangkalan bibit pohon Salagedang Sukahaji.
Menurut H. Wawan, bibit yang laris dibeli konsuumen adalah bibit pohon mangga dan rambutan. Khususnya di bidang budidaya pohon, bibit yang laku adalah bibit jati.
H. Wawan menyebutkan bahwa bisnis bibit pohon di Majalengka cukup menjanjikan karena dipengaruhi oleh alam Majalengka yang sangat mendukung. Ia rupanya tidak khawatir kekurangan air sebagai modal utama bisnis bibit pohon.
Sementara itu, di desa Teja Rajagaluh, selain sebagai ajang berbisnis, sektor bibit pohon juga dijadikan sebagai objek Praktik Kerja Industri (Prakerin) para siswa sekolah menengah kejuruan khususnya SMKN 1 Maja yang memiliki program keahlian pertanian. ***
Ketersediaan air di Majalengka yang tanpa batas mengakibatkan kondisinya subur makmur. Bertanam apa saja di Majalengka cukup menjanjikan. Di saat kemarau, orang Majalengka tidak pernah kesulitan air dan hal ini pula yang mengakibatkan alam Majalengka cukup terjaga. Banyak pepohonan di setiap sudut alam kecuali di kawasana jalan raya di sekitar kota yang banyak ditebang oleh kebijakan penguasanya. Di Kawasan Tonjong dahulunya adalah tempat yang sangat rindang. Pohon mahogany berderet meneduhkan mobil-mobil yang lewat dan sekarang hal itu tinggal kenangan.
Namun hal itu tidak mengurangi keindahan alam Majalengka. Majalengka tetap tampil sebagai daerah yang mampu menghasilkan berbagai macam tanaman, Khususnya di kawasan timur seperti di daerah Salagedang Sukahaji, Rajagaluh, dan Sindangwangi. Masyarakat di kawasan tersebut lebih fokus pada usaha bibit tanaman.
Maraknya bisnis bibit pohon dipicu oleh semangat bisnis seorang pengusaha yang mendirikan PT. Sarbi dan Tjarata. Kini kedua perusahaan itu ditangani oleh anggota keluarga pemilik perusahaan tersebut, yaitu H. Wawan. Mantan Ketua DPC PDI-P ini menyebutkan bahwa seorang Marhaenisme sejati itu memang harus turun langsung sebagai petani. Sampai saat ini H. Wawan fokus merawat ribuan bibit pohon yang dikelolanya bersama puluhan pekerjanya. Ia bisa ditemui setiap harinya di pangkalan bibit pohon Salagedang Sukahaji.
Menurut H. Wawan, bibit yang laris dibeli konsuumen adalah bibit pohon mangga dan rambutan. Khususnya di bidang budidaya pohon, bibit yang laku adalah bibit jati.
Bibit Pohon koleksi P4S Tani Mandiri |
Sementara itu, di desa Teja Rajagaluh, selain sebagai ajang berbisnis, sektor bibit pohon juga dijadikan sebagai objek Praktik Kerja Industri (Prakerin) para siswa sekolah menengah kejuruan khususnya SMKN 1 Maja yang memiliki program keahlian pertanian. ***
Komentar
Posting Komentar