Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Kamis, 14 Juli 2011

YUK, MENULIS PUISI...


YUK, MENULIS PUISI...
Oleh : Rahmat Saleh,  M.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Majalengka


Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. Seperti halnya sastra yang lain, yakni prosa (cerpen, novel, atau dongeng) dan drama dalam puisi juga tertuang ungkapan perasaan, ide, gagasan, atau apa pun yang dikemukakan pengarang melalui puisi. Puisi mempunyai bahasa yang khas. Bahasa yang digunakan sangat padat makna. Jika dilihat dari bentuknya, maka puisi terasa lebih ringkas dibanding prosa. Walau ringkas, puisi mampu mengungkapkan perasaan dan pikiran penyairnya lewat makna yang terkandung dalam kata-katanya. Hanya ungkapan yang dituangkan sebagai puisi hendaknya sesuai dengan atau aturan yang berlaku. Dengan demikian, apa yang kita tulis disebut puisi.
Puisi merupakan salah satu bentuk ungkapan pengarangnya tentang hidup dan kehidupan, baik yang dilihat, dialami, didengar, dan dirasakannya serta dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, menulis puisi sama dengan mengungkapkan perasaan. Dalam kaitannya dengan keindahan alam, kamu dapat menjadikannya sebagai objek pengamatan dan selanjutnya diungkapkan dengan menggunakan kata-kata indah dan puitis, lalu dituangkan dalam bentuk tulisan puisi.
Menulis puisi berarti menciptakan, mengekspresikan seluruh ide/gagasan dan pikiran, serta menggunakan pilihan kata (diksi) yang tepat sehingga indah dibaca dan dimaknai. Untuk itu, kamu perlu meperhatikan teknik penulisan puisi berikut:
a. Diksi,  yaitu  pilihan  kata  yang  biasa  digunakan  penyair  dengan  cermat  dan 
    seteliti mungkin.
b. Daya bayang, yaitu kemampuan melihat, mendengar, dan merasakan isi yang
    terdapat pada puisi.
c. Gaya bahasa atau pigura  bahasa,  yaitu  cara  yang  diungkapkan  oleh  penyair 
    untuk menciptakan dan membangkitkan daya bayang dengan gaya bahasa, gaya
    kiasan, dan gaya simbol sehingga makna yang diungkapkan semakin jelas.
d. Rima atau ritma.  Rima  yaitu  sajak  atau  persamaan  bunyi  sedangkan  ritma 
     adalah pengulangan kata atau kalimat
e. Kata-kata yang konkret, yaitu kata-kata  yang  apabila  dibaca  secara  denotatif  
    sama, tetapi secara konotatif tidak sama menurut kondisi dan situasi
    penggunaannya.
Unsur intrinsik dalam penulisan puisi:
1. Tema, yaitu gagasan utama dalam puisi. Banyak tema  yang  dapat  kamu  angkat  
    dan tuangkan dalam bentuk puisi. Misalnya, keindahan alam, kasih sayang, maupun
    masalah kehidupan lain yang ada di sekitarmu.
2. Diksi, yaitu pilihan kata yang sesuai tema puisi. Diksi atau pilihan kata akan sangat
    menentukan keindahan dan kebermaknaan puisi. Kata-kata dalam puisi  cenderung  
    konotatif dan kias sehingga akan memberikan nilai rasa tertentu.  Misalnya,  Hidupnya  
    yang malang selalu bermandikan (air mata, peluh, keringat). Kata yang tepat adalah air
    mata
3. Rima, yaitu penguat puisi dalam bentuk pengulangan bunyi.
4. Tipografi (bentuk puisi), yaitu pembeda puisi dengan karya sastra lain.     
5. Amanat, yaitu sesuatu yang ingin disampaikan penyair.
6. Nada/intonasi, yaitu bentuk ekspresi sikap penyair.
7. Majas, yaitu ungkapan penyair melalui gaya bahasa.
Ada empat langkah yang harus diperhatikan dalam menulis puisi:
a. Pilihlah objek yang akan kamu  jadikan  inspirasi  puisimu!  Pahami  imajinasikan  
    objek tersebut!
b. Ungkapkan perasaanmu dengan kata-kata yang kamu suka!
c. Susunlah kata-kata tersebut menjadi baik!
d. Baca dan rasakan kata-kata yang kamu susun!
Hal terpenting yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Menentukan gagasan
Gagasan dapat diperoleh dari pengalaman, pengamatan daya khayal, dan hasil pemikiran. Berikut ini contoh gagasan yang diperoleh dari pengalaman.
Saat itu aku sedang sendirian di rumah. Ibu yang kutunggu tidak segera pulang. Suasana terasa sepi. Tibatiba terdengar goncangan keras. Aku kaget sekali. Aku berteriak dan lari keluar. Ternyata telah terjadi gempa. Dan aku ternganga. Banyak kerusakan terjadi di sekelilingku.

Dari pengalaman tersebut, kalian dapat menuangkannya dalam bentuk puisi seperti berikut:
Tanah bergetar
Pohon dan jalanan berserakan
Tubuhku menggigil ketakutan
Dengan sisa keberanian
Kusebut nama-Nya

2. Gagasan dari pengamatan
Setiap pagi, aku selalu melalui kebun bunga tetanggaku. Ada yang paling menarik dari kebun itu. Bunga kebun yang berwarna warni. Disudut kebun itu juga ada mawar merah hati.

Prosa di atas jika dituangkan dalam bentuk puisi akan menjadi sebagai berikut.
Setiap pagi ku jalan kaki
Ku lewati bunga warna warni
Ada satu menarik hati
Mawar merah hati

3. Gagasan dari daya khayal
Jika aku nanti tumbuh dewasa, aku ingin jadi ilmuwan yang ahli di bidang pertambangan. Dengan penemuanku nanti, aku berharap dapat menutup lubang tanah yang mengeluarkan lumpur tak terkira. Aku ingin mereka yang rumah dan hartanya terendam lumpur, tidak merasa sedih lagi.

Dengan ilmuku
Ku sumbat lumpur bencana itu
Hingga warga desaku
dapat mencangkul lagi


Selamat Menulis Puisi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar