Rumput Jagung

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. (Wikipidea).

Nah sekarang jagung juga dipakai sebagai rumput tanaman di media pot. Tanaman jagung yang masih kecil dipastikan mampu menyerap air lebih banyak air dibanding dengan rumput biasa, sehingga pada dini di saat terjadi proses sublimasi (pengembunan), tanaman jagung mampu mengkristalkan embun. Dengan cara seperti itu, tamaman di pot yang diselimuti dengan jagung tidak perlu lagi disirami air karena sudah basah. Kadar airnya mampu membasahi tanaman pot hingga siang hari. Dengan cara seperti itu, para hobist tanaman pot akan terbantu di saat lupa menyirami tanaman kesayangannya. Akan tetapi, membuat rumput jagung lumayan membutuhkan ketekunan. Setiap pagi, rumput jagung itu harus dicukur untuk menghindarkan terjadinya pertumbuhan. ***

(Penulis : Endang Suhendar  Koleksi : Endang Suhendar) 

Simak juga  :  Eskul Inggris  dan Eskul Belanda

Baraya Eskul : Agus (SMKN 2 Bekasi), Jenifer (Adira), Agun Zodra


Komentar

Postingan Populer