Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Sabtu, 07 April 2012

Evaluasi Belajar Siswa Sebagai Sarana untuk Koreksi Diri

Resume Pemikiran  H. Sirojudin,S.Ag,M.Ag   *)

Sirojudin,S.Ag,M.Pd yang notabene guru PAI mengatakan bahwa setiap orang harus memiliki dedikasi dan prestasi. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dan dengan adanya penilaian terhadap GPAI, maka penilaian terhadap hasil belajar siswa merupakan umpan balik yang sangat berharga.
Umpa balik itu sebenarnya bagi siswa juga dengan evaluasi yang diperoleh itu siswa mengoreksi dirinya baik dalam hal cara dan kesungguhan belajarnya maupun dalam hal waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan hasil yang dicapai.
Sirojudin mengatakan, menentukan hasil kemajuan belajar siswa (pelaporan) sangat penting karena dapat memberikan gambaran atau potret kemajuan atau keberhasilan kemampuan siswa dalam semua aspek. Potret ini merupakan potrert diri baik bagi siswa maupun bagi guru. Bagi siswa hasil yang dilaporkan dalam wujud raport, nilai STTB dan nilai akhlak mulia.
Itu merupakan potret diri dari nilai usaha dan nilai prestasi yang telah dirintisnya. Bagi guru hasil evaluasi itupun merupakan potret dari nilai ikhtiarnya dalam mendidik dan mengajar.
Tumbuhnya sikap ketelitian karena nilai yang dilaporkan oleh guru itu menjadi bahan laporan tingkat kemajuan/keberhasilan/terkadang menjadi penentu nasib berikutnya. Tunutan ketelitian itupun oleh ajaran Islama diacu antara lain dengan firman Allah SWT Surat 2 ayat 282.
Menempatkan siswa dalam situasi belajar yang tepat (penempatan) Fungsi penempatan bagi evaluas pendidikan agama Islma diarahkan untuk merenungkan diri siswa sebagai hamba Tuhan yang taat beragama.
Denga diketahuinya diri siswa secara utuh maka ia dapat menempatkan dirinya sebagai orang yang beragama, yang suka beribadah, membaca Al-Quran dan berakhlak mulia, dan dapat menempatkan diri di antara sesama teman yang seagama.
Kondisi diri berupa keistimewaan dan kelemahan fisik dan mental serta kondisi luar berupa fasilitas alam, lingkungan dan budaya, dalam pandangan Islam kesemuanya itu merupakan Rahmat Tuhan yang harus disyukuri.
Makna mensyukuri yaiu rasa senang yang diiringi usaha mengembangkan dan meningkatkan keistimewaan diri serta fasilitas yang ada secara kreatif. Menerima kenyataan itu serta menyukurinya akan mempermudah upaya menemukan karya yang sesuai antara bakat dan kemampuan diri dengan kondisi luar.
Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan agama Islam dari pihak guru yaitu Guru PAI mengarahkan pembinaan dan evaluasi menyeluruh pada segenap aspek kognitif dan psikomotor dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan siswa serta bobot sikap aspek tadi dari setiap materi. Misalnya aspek kognitif meliupti seluruh sub bidang studi. Asepek afektif sangat dominan pada sub bidang studi akhlak. Aspek psikomotorik dan pengamalan sanga dominan pada sub bidang studi ibadah dan membaca alQuran.
Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan agama Islam dari pihak siswa yaitu siswa akan tumbuh kesadarannya tentang apa yang diharapkan dari padanya, yaiu seorang siswa yang mengetahui , memahami, mengahayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam di bumi Indonesia yang berdasarkan Pacasila dan UUD 45 yang secara garis besarnya seseorang yang memiliki integritas diniyah dan loyalitas nasional, dan berpegang Al Quran dan assunah. Pegangan untuk membuka cakrawala dalam pola kehidupannya.***



*)  Kepala  SMK Analisis Kimia YPPT Majalengka 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar