Iklan
Konten ESKUL MEDIA MANDIRI
Selasa, 19 Mei 2015
Minggu, 10 Mei 2015
Puisi Lia Septiana
RAIH MIMPI
Hentakan semakin cepat
Matahari, Bulan, dan Bintang menyaksikan
Setetes keringat semakin jatuh pada telapak
Kain basah dalam saku kanannya
Hirup udara segar di alam luas
Membawa kelangit nyata
Seru wajah bersinar
Seakan tak menduga kenyataan
Kesmpatan sudah di genggam
Setinggi air terjun mengalir deras
Inilah takdirnya
Di putuskan oleh Sang Maha Kuasa
Hentakan semakin cepat
Matahari, Bulan, dan Bintang menyaksikan
Setetes keringat semakin jatuh pada telapak
Kain basah dalam saku kanannya
Hirup udara segar di alam luas
Membawa kelangit nyata
Seru wajah bersinar
Seakan tak menduga kenyataan
Kesmpatan sudah di genggam
![](http://3.bp.blogspot.com/-e-1X9dgjhQc/VVBI2Iq0KKI/AAAAAAAAFjY/2AVZ4OuqOSw/s200/10915140_710030445784325_7936786941565833187_n.jpg)
Inilah takdirnya
Di putuskan oleh Sang Maha Kuasa
Rabu, 06 Mei 2015
Puisi Lia Septiana
SALAH
Ada rasa berat untuk menahan
Keluhan yang sangat terbebani
Betapa heran, dan tak pernah diduga
Kini, aku yang memulainya
Ingin segera berpangku ke Sang Pangeran
Teringat, aku yang telah bersalah
Maaf? Fikirku mulai memandang
Ke khawatiran ini pun semakin datang
Benarkah? Sang Pangeran pergi
Ada rasa berat untuk menahan
Keluhan yang sangat terbebani
Betapa heran, dan tak pernah diduga
Kini, aku yang memulainya
Ingin segera berpangku ke Sang Pangeran
Teringat, aku yang telah bersalah
Maaf? Fikirku mulai memandang
Ke khawatiran ini pun semakin datang
Benarkah? Sang Pangeran pergi
Senin, 04 Mei 2015
Puisi Lia Septiana
KAU MILIK SAHABATKU
Tertekan dalam batin
Dia, dia, dia
Milik penolong kecilku
Yang sangat aku hargai
Sekarang, aku telah menerima
Dia berkata: “Maaf?”
Menusuk gengaman yang aku simpan
Sampai sebentar lagi berakhir
Terdiam kusut, kering, memisah sendiri
Dia bukanlah pendampingku, tapi pendamping
sahabatku
Tertekan dalam batin
Dia, dia, dia
Milik penolong kecilku
Yang sangat aku hargai
Sekarang, aku telah menerima
Dia berkata: “Maaf?”
Menusuk gengaman yang aku simpan
Sampai sebentar lagi berakhir
Terdiam kusut, kering, memisah sendiri
Dia bukanlah pendampingku, tapi pendamping
sahabatku
Langganan:
Postingan (Atom)