Pengolahan Kayu Putih (Edisi Si Utun Ngaprak )

Pada hari Minggu yang lalu, dengan naik motor istimewa, Si Utun ngaprak (adventure) ke tempat pengolahan kayu putih (Melaleuca leucadendra syn. M. leucadendrondi Maja Selatan, Majalengka, Jawa Barat. Sebelum berangkat ke sana, Si Utun terlebih dahulu menemui pihak pengelola, yaitu Kepala Satuan Pemangku Hutan Majalengka atau KKPH Majalengka.
Tiba di sana Si Utun melihat banyak onggokan daun kayu putih yang masih hijau. Ada bangunan tua peninggalan jaman Belanda yang tampak kosong tidak berpenghuni. Ada rumah dinas Asper Perum perhutani dan di belakangnya tampak ada tabung raksasa tempat merebus daun kayu putih.

Setelah banyak bertanya kepada para pengelola ternyata kayu putih itu adalah tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri. Dalam daun kayu putih terdapat kandungan minyak atsiri dengan kadar dominan. Diprosesnya dengan cara penyulingan atau destilasi.  Minyak atsiri yang dihasilkan dari destilasi daun kayu putih mengeluarkan bau dan aroma yang khas. Baunya wangi. Enak dihisap hidung. Khasiatnya pun banyak. Misalnya bisa menyembuhkan filek dan flu. Menurut Atsirich.com, kayu putih bekerja sebagai ekspectoran dan membantu membersihkan tubuh dari racun serta microorganisme berbahaya yang membuat tubuh merasa sakit. Selain itu, minyak kayu putih (eucalyptus Oil) juga bisa berfungsi sebagai nutrisi rambut. Rambut akan menjadi lebih lembab agar mencegah bersarangnya ketombe dan gatal-gatal di kulit kepala. Masih menurut Atsirich.com, kayuputih juga bisa dipakai untuk cuci tangan karena kayu putih dapat menghilangkan minyak dan kotoran serta dapat meremajakan tangan dan kaki ketika dicampur ke dalam garam mandi. Khasiat lainnya dari minyak kayu putih yaitu mengobati sinus dan alergi. Selain itu, minyak kayu putih juga berperan sebagai penyegar ruangan. Minyak kayu putih bersifat anti-microba sehingga ruangan di rumah dapat menjadi lebih segar dengan terbebas dari mikroba. Masih ada khasiat minyak kayu putih lainnya yaitu mengobati masuk angin,  menyembuhkan rheumatik, mengurangi rasa nyeri pada tulang dan syaraf, mengatasi radang usus, diare, dan perut kembung. Minyak atsiri juga mengobati radang kulit, ekzema dan sakit pada bagian kulit akibat alergi, serta mengobati asma.

Menurut yenisafitri56.blogspot.co.id/  Permukaan daun minyak kayu putih berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila dimemarkan berbau minyak kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah, dan ada yang kayunya berwarna putih. Rumphius membedakan kayu putih dalam varietas daun besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil, yang digunakan untuk membuat minyak kayu putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Daun kayu putih perbanyakan dengan biji atau tunas akar. 

Komentar

Postingan Populer