Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Selasa, 23 Februari 2010

Cerpen Saeful Yahya Komaridin...

TRABLE IN THE FRIENDSHIP

Seperti biasa dg hari-hari sebelumnya, dua orang sahabat berangkat ke sekolah bersama-sama. Maklum, mereka selalu bareng sejak umur mereka 5th. Persahabatan mereka sangat erat, sampai tak ada yg bisa memisahkan mereka. Bahkan perbedaan yg ada di antara mereka tak membuat persahabatan mereka guncang.
Rian dan Adi nama mereka. Rian adalah remaja 18 tahun yg memiliki watak keras, berjiwa kepemimpinan tinggi, berjiwa petualangan, agak cuek dan cenderung keras. Dan hal itu kontras sekali dengan watak yg di miliki Adi. Adi, Remaja umur 18 tahun memiliki sikap yg sopan, santun, baik hati, penurut dan yg pasti dia adalah tipe cowok mikroseksual. Dan kedua sahabat ini paling anti terhadap hal-hal yg dapat membuat persahabatan mereka pecah.

Suatu hari, Rian bertemu dengan Hanny di persimpangan jalan. Hanny adalah teman satu kelas Adi. Juga teman satu sekolah Rian. "Hai, kamu Hanny kan? anak IPA 2" sapa Rian denan senangnya. Maklum, Rian sudah suka sama Hanny sejak pertama kali mereka bertemu pada saat MOPD.
"ya, , ," jawab Hanny mengiakan "kamu Rian kan? anak IPA 4, temannya Adi"
"yap, , ," jawab Rian mengiakan pertanyaan Hanny.

Hubungan merekapun berlanjut dan makin dalam bagi Rian. Ini adalah kali ke empat Rian jatuh cinta. Namu kali ini berbeda. Perasaan Rian kali ini dalam. Tampaknya Rian sudah benar-benar jatuh cinta.
"Kayanya gue udah jatuh cinta ni. Baru kali ini gue marasakan kebahagiaan yg sebenarnya" curhat Rian pada sahabatnya Adi
"Sama siapa?" tanya Adi penasaran "kayanya lo seneng banget. siapa sih yng bisa ngbuat temen gue yg super cuek ini jatuh cinta?"
"Sama Hanny, temen sekelas lo"
"Hanny, , , , , ," Adi tersenyum penuh ketakutan. Sontak ia terkejut mendengar apa yg di katakan oleh Adi. Ternyata orang yg selama setahun ini menjadi pacar Adi, di taksir oleh sahabatnya sendiri.
Adi semakin bingung. Dalam kesendirian ia terus berfikir. "Apa yg harus gue lakukan!" batin Adi. "Gue harus pertahanin hubungan ini. tapi gue gak rela ngeliat Rian patah hati karna di tolak oleh Hanny. Apalagi Rian itu sahabat gue dari kecil". Malam itu Adi tak bisa tidur karna terus memikirkan masalah itu.

"Pagi bro, , ,Pucet banget lo? lo sakit?" Sapa Rian pagi ini.
"ga ko, gue cuma kurang tidur aja. semalam gue gak bisa tidur"
Siang ini Adi memiliki janji dengan Hanny. Mereka mau jalan-jalan ke tempat dimana mereka selalu bertemu. Adi juga memiliki maksud yg sudah di fikirkannya semalaman suntuk.
Dengan langkah penuh keraguan Adi mendatangi Hanny yg sudah sedari tadi menunggunya. "Sorry telat, lama ya nunggunya?" sapa Adi meminta maaf
"Ga ko, baru juga lima menit"
Adi duduk di samping Hanny, tepat di bawah pohon yg kebetulan cuaca saat itu aga panas. Adi mulai memancing pembicaraan, seraya menguatkan hatinya.
"Ada apa sih? kayanya ada yg penting yg mau di bicarain" tanya Hanny penasaran terhadap tingkah Adi kali ini
"Eu, , , ," Adi menelan ludahnya dengat pahit. Berharap ia makin kuat. "ini soal hubungan kita" Adi membuka pembicaraan.
"Emang ada masalah apa dengan hubungan kita? kayanya hubungan kita baik-baik saja"
"Aku ingin hubungan kita berakhir"
Sontak Hanny terkejut atas apa yg di bicarakan Adi. Dia hanya terdiam dan terus bertanya-tanya. Tanpa terasa air matapun mengalir tanpa bisa ia tahan. "Kenapa? Ada apa? Baru kali ini kamu bersikap kaya gini"
Adi langsung pergi meningalkan Hanny tanpa sepotongpun penjelasan atas keputusan yg sudah ia ambil. langkahnya gontai tak terarah. seperti orang yg sudah kebanyakan minum alkohol.
Hanny menggenggam tangan Adi kuat. "pleas, , ,aku gak bisa mencerna semua ini. beri aku penjelasan. agar aku bisa menerima semua keputusanmu"
"Gak ada penjelasan untuk semua ini. yg pasti aku sudah gak cinta lagi sama kamu. Dan satu hal, ada seseorang yg lebih pantas buat kamu dan dia sangat mencintai kamu"
"Apa karna dia?"
"aku gak cinta lagi sama kamu" Adi melepas genggaman Hanny dan pergi meninggalkannya.

Kabar itu menyebar cepat dari mulut ke mulut. Hingga sampai ke telinga Rian. Dengan senangnya Rian menghampiri Adi. "Di, , ,di, , , ,ternyta Hanny sekarang sudah jomlo. Gue harus nyatain perasaan gue sekarang. Gimana menurut loe?"
"Bagus kalau begitu. lebih cepat lebih baik" Rian makin bersemangat. ia semakin yakin atas dorongan Adi
Akhirnya Rianpun mengajak Hanny untuk dinner dengannya, di sebuah kafe yg sudah di persiapkan khusus oleh Rian untuk melancarkan panah asmara Rian terhadap Hanny. Dan hari itupun datang.
Sesampainya di kafe yg sudah di janjikan Hanny begitu terkejut. ia melihat tempat yg sudah di desain rapi dan begitu romantis. dengan bunga-bunga yg tertata rapi dan lilin kecil yg mengapung di tengak kolam. apalagi saat itu bulan sedang purnama.
"Gimana, kamu suka?"
Hanny terkejut dengan kedatangan Rian yg begitu tiba-tiba. "ko bengong? kamu sehat kan?" tanya Rian
"Ga ko, aku sehat. aku cuma bingung aja, ada apa sebenarnya? fasilitas di sini begitu mewah. sedangkan tamu yg datang di sini cuma kita berdua" jawab Hanny dengan wajah yg masih kebingungan.
"ini aku persiapin untuk kita berdua. aku ingin malam ini memjadi malam kita berdua"
Rianpun mengajak Hanny untuk duduk di meja makan yg sudah di desain oleh Rian untuk menyantap hidangan yg sudah di siapkan sebelumnya. dan setelah acara makan selesai,Rian siap melancarkan aksinya. Rian memengang tangan Hanny. "aku sayang sama kamu. kamu mau ga jadi pendampingku untuk saat ini, besok dan seterusnya?"
"apa maksud kamu?" Hanny terkejut. ia pun mulai ingat kata-kata Adi 3 hari yg lalu kalau ada yg mencintainya lebih dari Adi. "Apa mungkin Rian orangnya?" batin Hanny
"ko bengong? kamu ga suka sama aku"
"maaf yan, tapi aku gak bisa"
Rian terkejut mendengar jawaban Hanny. "kenapa, kamu jomlo kan?"
"kamu tahu gara-gara kamu aku di putusin Adi 3 hari lalu"
Rian seperti di sambar petir. ia tidak menyangka kalau ternyata Hanny adalah pacar Adi. dan dia adalah penyebab jomlonya Hanny 3 hari lalu "maksud kamu Adi temen sekelas kamu dan sahabat aku?" tanya Rian meyakinkan
"ya, Adi sahabat kamu" Hanny meyakinkan Rian
"aku sungguh ga tahu kalau kamu adalah pacar Ad. Adi juga ga cerita apa tentang kamu. dia hanya bercerita kalau kamu hanya teman sekelasnya dan ga lebih"
"aku masih mencintai Adi. dan sangat mencintainya. aku gak mungkin bisa pacaran sama kamu. maafin aku" Hanny langsung meninggalkan tempat itu dengan air mata yg terus mengalir dariu pelupuk matanya. sementara Rian hanya terdiam dan tertunduk menyesali apa yg telah terjadi.

Rian terpuruk setelah kejadian semalam. dengan penuh kekecewaan dia mendatangi Adi yg saat itu berada di taman dekat rumahnya. "Gue kecewa sama loe" kedatangan Rian membuat Adi terkejut
"ada apa sih? ko datang-datang langsung marah-marah" tanya Adi menanyakan apa yg terjadi
"kenapa loe ga cerita ama gue, kalau Hanny itu pacar loe"
Adi terkejut. rasa takut mulai menghantui nya. "dari mana loe tahu?" tanya Adi
"semalam Hanny bilang ama gue kalau loe mutusin dia 3 hari yg lalu setelah loe tahu kalau gue mencintai dia" Rian menjelaskan "loe fikir dengan loe mutusin dia dia bisa jadian ama gue? ga bro, ,fikiran loe salah. Hanny malah benci sama gue"
Adi hanya tertunduk lesu tanpa bisa mengeluarkan sepotongpun kata-kata dari bibirnya. rasa sesal memenuhi batin Adi.
dan tak lama setelah itu Hanny akhirnya datang. dengan maksud ingin mengakhiri semua masalah yg ada. "Aku ingin ngomong sama kalian berdua. terutama kamu Di. sebenarnya apa alasan kamu mutusin aku? apa karna memang kamu sudah ga cinta lagi sama aku? atau karna sahabat kamu yg mancintai aku?"
"Aku, , , ," Adi menunduk tak mampu berkata-kata.
"kalau memang semua karna gue, gue minta maaf. gue gak pernah ingin ngancurin hubungan kalian berdua. semua ini terjadi hanya karna ketidak tahuan gue. gue minta maaf. dan untukj loe Di gue ingin loe balikan lagi sama Hanny. karna gue tahu kalau loe sangat mencintai dia"
"emang loe tahu perasaan gue?" tanya Adi
"kita sudah 13 tahun sahabatan, dan gue sudah sangat mengenal loe, jadi gue yakin kalau loe masih mencintai Hanny. dan Gue yakin Hanny juga masih mencintai loe. so, kenapa kalian ga balikan saja"
"terus loe yan?" tanya Adi mempertimbangkan perkataan Rian
"cinta tak harus memiliki. cinta tak hanya mengenal kata memberi dan tak pernah berharap balasan. dan satu yg gue inginin saat. yaitu melihat kalian berdua bahagia. karna gue akan ikut bahagia kalau sahabat gue dan orang yg gue cintai juga bahagia" ungkap Rian dg bijaknya
"thank's bro" Adi memeluk sahabatnya itu


Adi menatap tajam mata Hanny, sambil mencoba meraih kedua tangan Hanny dan menggenggamnya erat. "maafin aku, itu adalah keputusan terburuk yg penah aku ambil. dan sekarang aku ga mau mengulang kesalahan yg sama. aku sangat mencintai kamu. kemarin, saat ini, besok dan untuk selamanya"
"aku juga, , ," Hanny memeluk Adi erat dan seakan tak ingin semua berakhir.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar