Sang Pemijat

Sang Pemijat 
Oleh : Febry Alfanudin Indalloh   
(Wartawan ESKUL Biro Semarang Jawa Tengah)
Seiring perkembangan jaman yang semakin berkembang, kita sangat dipusingkan dengan sempitnya lapangan pekerjaan. Banyak diantara kita yang hampir putus asa di buatnya karena tidak memiliki keahlian dan ketrampilan khusus, keahlian yang konon diturunkan oleh nenek moyang kita dari generasi ke generasi yaitu keahlian memijat.
Tepatnya di kota " S " penulis menemukan seorang laki-laki yang memiliki keahlian memijat dan menggunakan itu sebagai ladang duit demi untuk keluarga dan nasib yang lebih baik.Di sini sebut saja namanya " AB " laki-laki kelahiran kota wonogiri bulan February 1966 dan usianya kini menginjak 44 Tahun. Disini bapak dua orang anak ini berkenan untuk membagi suka duka menjadi Juru Pijat Panggilan yang dimana pekerjaan itu sudah dia geluti selama 2 Tahun.
Para pembaca yang budiman ~ ternyata semua pekerjaan yang kita jalani dan ternyata setiap apa yang kita lakukan dibalik semua itu pasti menyimpan suka yang indah untuk dilupakan dan duka yang sangat pedih bila untuk dikenangkan.
Perawakan tinggi kurus putih dengan kumis tebal yang menjadi ciri khasnya akan bercerita tentang suka yang di dapatkan selama memijat. " Banyak suka yang indah bila di lupakan seperti bisa mendapat pengalaman yang pastinya belum kita miliki; banyak kenalan klien dari beberapa kalangan; Bisa mengenal banyak karakter klien; dan pastinya dapat mendengarkan curahan mereka, katanya sambil tersenyum renyah". Dan duka yang saya dapatkan..........walaupun sangat memalukan tapi saya tidak keberatan bila untuk menjabarkan semua kepada para pembaca. Selama saya menjadi Juru Pijat Panggilan selain suka yang saya dapat, saya juga pernah merasakan duka seperti; Sering banget dibohongi sama orang - orang iseng; klien banyak yang sering molor jam pijatnya; dan pernah juga saya mendapatkan Pelecehan seksual dari klien yang mungkin mempunyai penyimpangan seksual. Memang seperti biasa jika saya memijat klien masalah tempat saya tidak jadi masalah baik di rumah, atau dipenginapan,dan jika dirumah pun saya juga tidak jadi masalah entah di depan televisi sambil nonton televisi ataupun dikamar. Jujur pengalaman saya, saat memijat klien saya si " H " pada saat wsaya memijat bagia kakinya dan saat itu kakinya bersentuahan langsung dengan ( Maap ) kemaluan saya dan apa yang terjadi selanjutya?? dia begitu menikmati dan menggesek gesekan kakinya di kemaluan saya sampai kemaluan saya jujur saja ( Maap ) tegak.
Karena saya berusaha untuk bekerja secara profesional, saya diem seraya menyingkirkan kakinya dari depan kemaluan saya, dan saya langsung berpindah ke kaki sebelah kiri tapi apa yang terjadi.....kaki yang kanan mengelus paha saya dan kaki yang sebelah kiri menendang lembut kemaluan saya......karena menjaga perasaan dia, saya berusaha menyingkirkan kedua kakinya dan berpindah ke bagian punggung, namun.....semua juga nihil pada waktu saya memijat bagian punggungnya kini malah tangan kananya mengelus kemaluan saya. Karena sudah muak dengan semua itu langsung saja saya bilang.....Pak ~ Jika ingin melakukan semua itu jangan sama saya karena saya masih normal, saya tidak masalah tidak dibayar untuk jasa saya ini. Maap pak? saya mau pulang saja daripada harus berbuat dosa dengan bapak. Langsung saja saya mengemasi barang saya dan keluar dari kamarnya dan langsung menstater kendaraan saya dan langsung pergi.
Para pembaca yang budiman ~ itulah suka duka menjadi Juru Pemijat Panggilan seperti saya ini, tapi semua itu walau banyak kenangan pahit, tetap saya jalani karena semua deni keluarga dan anak-anak saya.Bukan tidak ada niat saya untuk mencari pekerjaan lain yang lebih menjanjikan tapi dulu sudah pernah saya coba namun tidak ada hasilnya, sudah banyak lamaran yang saya kirimkan tapi tidak satupun yang kecanthol, jelasnya seraya menyeka air matanya yang hedak mengalir.

Selama menjadi Juru Pijat Panggilan, jika ngomong soal pendapatan yang saya dapatkan dalam sehari " Alhamdulillah " sudah lebih dari cukup. Karena dalam sehari pendapatan yang saya dapatkan tidak pasti, dalam sehari jika rame terkadang saya mendapat 150-300 ribu dan jika sepi saya hanya mendapatkan 50-100 ribu dan terkadang juga dalam 2 minggu saya tidak mendapatkan pelanggan & pendapatan. Tapi walau berpenghasilan segitu saya sudah sangat mensyukuri, apalagi prinsip saya selagi saya mampu dan bisa semua pekerjaan akan saya kerjakan walaupun banyak halang dan rintang yang harus saya lewati. Para pembaca ~ mungkin itu yang dapat saya ceritakan tentang ulasan pekerjaan saya sebagai " Juru Pijat Panggilan " saya harapo bisa jadi pembelajaran bagi pa pembaca dalam menjalani setiap pekerjaan.

Komentar

Postingan Populer