Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Sabtu, 17 April 2010

ESKUL Semarang By Febry : Perkelahian (Tawuran Pelajar

PERKELAHIAN ( TAWURAN ) PELAJAR 

Perkelahian atau yang di sebut dengan tawuran, sering terjadi antara pelajar. Bahkan bukan “ hanya ” antar pelajar SMU dan SMP, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus – kampus. Ada yang mengatakan perkelahian ( tawuran ) antar pelajar dan mahasiswa adalah hal yang wajar pada remaja.
Dikota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tawuran ini sudah sering terjadi. Semua itu dapat terlihat dari tahun ketahun – tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering juga tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus.

PENYEBAB TERJADINYA PERKELAHIAN PELAJAR
          Perkelahian ( tawuran ) pelajar bisa terjadi pasti ada pendukungnya atau penyebabnya. Paling tidak ada empat ( 4 ) kategori penyebab terjadinya perkelahian antar pelajar ( tawuran ). Pertama, Pelajar merasa gengsi lebih tinggi,dan biasanya mempertahankan harga diri. Kedua, seringnya terjadi miss komunikasi atau komunikasi antar pelajar kurang lancar.Ketiga, mereka ingin menunjukkan diri,dan ingin merasa yang paling hebat. Keempat, Kurangnya ada rasa saling menghargai sesame pelajar.

DAMPAK PERKELAHIAN PELAJAR
            Jelas bahwa perkelahian pelajar ini sangat merugikan banyak pihak. Ada lima
( 5 ) kategori dampak perkelahian pelajar. Pertama, Pelajar ( dan keluarganya ) yang terlibat perkelahian sendiri sudah jelas mengalami dampak negative pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, meresahkan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan sekolah atau tempat terjadinya perkelahian pelajar. Ketiga, merusak insfrastruktur atau fasilitas baik umum seperti bus, halte, dan fasilitas lainnya maupun fasilitas milik pribadi seperti kaca took dan kendaraan. Keempat, akhlaq pelajar yang baik jadi tidak baik, karena akan cenderung meniru dan Kelima, mungkin adalah kategori yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya peghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan atau perkelahian adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan segala permasalahan mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadapo kelangsungan hidup bermasyaraklat di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar