Sela Pajang by Dian Hartati
tidakkah kau merindui perjalanan itu
sore yang ajaib
mirip kawanan lebah
dengung yang jadi isyarat
diamdiam diubahnya pewarna langit
manis dan likat
senja telah menjadikan waktu berwasiat
kita berjalan bersama
diiringi ribuan langkah kaki
dengarlah
aku menyukai suara ini
diamdiam aku merekamnya
ketika itu
aku tak pernah tahu
kau menjelma angin
membukakan gerbang
menyepuh jalanan
dan aku mengintip diamdiam
ceritakan padaku
di manakah muara itu
tepat rajaraja bermandikan cahaya bulan
ki lesmana,
keajaiban itu tak datang bahkan tak sempat mampir
segeralah akhiri cerita ini
sebab subuh telah menggantung
diamdiam
aku membaca wajahmu
dalam samar mencoba menjumpaimu bersama cahaya
tidakkah kau merindui perjalanan itu
sore yang ajaib
dan kepalaku dijejali katakata
kepalaku penuh rutinitas
sore yang ajaib
mirip kawanan lebah
dengung yang jadi isyarat
diamdiam diubahnya pewarna langit
manis dan likat
senja telah menjadikan waktu berwasiat
kita berjalan bersama
diiringi ribuan langkah kaki
dengarlah
aku menyukai suara ini
diamdiam aku merekamnya
di dalam hati
ketika itu
aku tak pernah tahu
kau menjelma angin
membisikkan cerita para pejalan
membukakan gerbang
menyepuh jalanan
dan aku mengintip diamdiam
ceritakan padaku
di manakah muara itu
tepat rajaraja bermandikan cahaya bulan
ki lesmana,
keajaiban itu tak datang bahkan tak sempat mampir
segeralah akhiri cerita ini
sebab subuh telah menggantung
diamdiam
aku membaca wajahmu
dalam samar mencoba menjumpaimu bersama cahaya
tidakkah kau merindui perjalanan itu
sore yang ajaib
dan kepalaku dijejali katakata
kepalaku penuh rutinitas
laksana angin
Komentar
Posting Komentar