Sister School RSBI SMANSA
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bagnsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut dan dapat merespon perkembangan zaman berbagai upaya telah diperjuangkan. Upaya itu dapat berupa: pengembangan media, pengembangan alat peraga, pengembangan evaluasi, pengembangan profesi guru, serta peningkatan kesejahteraan dan perlindungan profesi guru, demikian dikatakan Drs.H. Isa Ansori Mutaqin,M.Pd sepulang dari Malaysia dan Singapura di ruang kerjanya beberapa waktu lalu 19/10/10.
Menurut Isa, Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan agara setara dengara-negara maju, yaitu membentuk satu satuan pendidikan di tiap Kabupaten dengan Rintisan bertaraf internasiona. Hal tersebut sejalan dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 50 ayat 3 yang menyatakan bahwa pemerinbtah dan/atau pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Salahsatu di antaranya dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Salahsatu di antaranya adalah SMAN 1 Majalengka yang mendapat pembinaan dari pusat angkatan kedua tahun 2007 sebagai penyelenggara Rintisan SMA Bertaraf Internasional.
Action Plan tersebut dapat terlaksana dengan adanya daya dukung yang memadai dari aspek manajemen sekolah, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, orangtua, dan masyarakat. Sebagai rasa pertanggungjawaban SMAN 1 Majalengka atas kepercayaan yang diberikan pihak pemerintah, maka pihak SMAN 1 Majalengka menyampaikan laporan kegiatan Sister RSBI SMAN 1 Majalengka ke Singapura dan Malaysia. Adapun laporan tersebut sudah disampaikan kepada pihak Pemkab Majalengka (Rabu, 19/10/2010). Kepada Eskul, Isa Ansori menyebutkan di sana ia dan rombongan melihat beberapa lembaga pendidikan yang sudah memiliki standar internasional dan memperoleh informasi penting mengenai manajemen pendidikan. ***
Menurut Isa, Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan agara setara dengara-negara maju, yaitu membentuk satu satuan pendidikan di tiap Kabupaten dengan Rintisan bertaraf internasiona. Hal tersebut sejalan dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 50 ayat 3 yang menyatakan bahwa pemerinbtah dan/atau pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Salahsatu di antaranya dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Salahsatu di antaranya adalah SMAN 1 Majalengka yang mendapat pembinaan dari pusat angkatan kedua tahun 2007 sebagai penyelenggara Rintisan SMA Bertaraf Internasional.
Action Plan tersebut dapat terlaksana dengan adanya daya dukung yang memadai dari aspek manajemen sekolah, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, orangtua, dan masyarakat. Sebagai rasa pertanggungjawaban SMAN 1 Majalengka atas kepercayaan yang diberikan pihak pemerintah, maka pihak SMAN 1 Majalengka menyampaikan laporan kegiatan Sister RSBI SMAN 1 Majalengka ke Singapura dan Malaysia. Adapun laporan tersebut sudah disampaikan kepada pihak Pemkab Majalengka (Rabu, 19/10/2010). Kepada Eskul, Isa Ansori menyebutkan di sana ia dan rombongan melihat beberapa lembaga pendidikan yang sudah memiliki standar internasional dan memperoleh informasi penting mengenai manajemen pendidikan. ***
ada 1 hal yg menarik disini...
BalasHapusbukannya rencana ini (SMA 1 SEBAGAI SMA BERTARAF INTERNASIONAL) sudah dicetuskan 7 tahun yang lalu, menarik juga bacanya,, hal yg seharusnya berjalan dan berkembang sebagaimana mestina, kenapa masih dibicarakan mengenai "planing"??
kutipannya
"Action Plan tersebut dapat terlaksana dengan adanya daya dukung yang memadai dari aspek manajemen sekolah, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, orangtua, dan masyarakat. "