Cintailah Pelajar

Endang Suhendar
Pada hari Senin, 8 November 2010, saya duduk di ruang tunggu Kantor Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. Saya anteng saja membaca koran, tiba-tiba Kadisdik Drs.H. Sanwasi,MM keluar dari ruangan dan menepuk pundak saya. "Jangan menulis SMS seperti itu dong !" Katanya dengan ekspresi wajah menahan marah. Ia rupanya tersinggung karena sebagai pejabat ia dikirimi SMS oleh seorang "pemberontak"seperti saya. Saya memang mengirimi SMS berisi tentang keprihatinan akan lemahnya keberpihakan Disdik Majalengka terhadap nasib pelajar. Hampir semua program kebijakan pemerintah daerah Majalengka  tidak berbasis kecintaan pada pelajar. Rata-rata lebih mengarah pada program peningkatan infrastruktur seperti pemagaran sekolah dan pembangunan RKB. Sementara upaya membangun semangat pelajar dalam peningkatan mutu belajar tampaknya masih sangat jauh dari harapan.
Saya lalu katakan, "Saya telah memberitahu Bapak bahwa ada seorang pelajar yang sedang dioperasi di RSHS Bandung karena menderita hipospadia imperial. Kenapa Bapak tidak mendengar laporan saya... Saya sudah memberitahu Bapak beberapa minggu sebelumnya. Anak itu perlu perhatian  khusus bukan saja dari sekolahnya tapi juga dari  Bapak sebagai orangtua bagi semua pelajar di sini !". Tidak berapa lama matanya memerah  dan sedikit basah.  Ia yang awalnya tampak hendak marah-marah malah berubah. Ia mempersilahkan saya datang ke rumahnya. Tidak tahu untuk apa, saya tidak mau menduga-duga. Saya hanya fokus pada tujuan untuk mengingatkan Kadisdik agar lebih mencintai pelajar. 

Komentar

Postingan Populer