Berkunjung ke Kampung Halaman Zinedine Zidane
Salahsatu kegiatan di Aljajair |
Penduduk asli Berber di Aljazair telah di bawah kekuasaan asing selama lebih dari 3000 tahun terakhir. Orang-orang Fenisia (1000 SM) dan Republik Romawi (200 SM) ialah yang terpenting,
sampai datangnya orang-orang Arab di abad ke-8. Bagaimanapun, aliran penaklukan tak seluruhnya satu arah; di masa pertengahan Fatimiyah Berber, berasal dari Aljazair, mengambil alih Mesir, walaupun segera setelah itu meninggalkan Afrika Utara.
Aljazair masuk wilayah Turki Utsmani oleh Khair ad-Din dan saudaranya Aruj yang membuat pesisirnya basis corsair; [privateering] mereka yang dicapai puncaknya di Aljir pada 1600an, setelah pusat kegiatan dipindahkan ke Tripoli di Libya. Dengan dalih mengabaikan konsul-konsul mereka, Prancis menyerang Aljir pada 1830; bagaimanapun, perlawanan hebat dari sejumlah tokoh seperti Emir Abdelkader yang dibuat untuk penaklukan pelan-pelan di Aljazair, tak secara teknis selesai sampai awal 1900an saat Tuareg terakhir ditaklukkan.
Sementara itu, bagaimanapun, Prancis telah membuat Aljazair bagian integral metropolitannya, status status yang akan mengakhiri jatuhnya Republik Keempat. Puluhan ribu pemukim dari Prancis, Italia, Spanyol, dan Malta pindah menyeberangi Laut Tengah untuk bertani di Algerian daratan pesisir dan menduduki bagian yang paling berharga dari kota-kota Aljazair, mendapatkan keuntungan dari penyitaan tanah bersama yang dipunyai pemerintah Prancis. Orang-orang Eropa beranak pinak di Aljazair (yang disebut pied-noir), seperti penduduk asli Yahudi Aljazair, merupakan warga negara Prancis penuh yang sedang mulai dari akhir abad ke-19; dengan memperlihatkan perbedaan menyolok, kebanyakan Muslim Aljazair tetap di luar hukum Prancis, dan tak memiliki kewarganegaraan Prancis ataupun hak suara. Susunan sosial Aljazair diperlunak untuk maksud yang berubah selama masa ini: tingkat melek huruf jatuh secara hebat, sedangkan penyerobotan tanah menumbangkan kebanyakan penduduk.
Pada 1954, Front Pembebasan Nasional (FLN) melancarkan perang gerilya; setelah hampir 1 dekade perang di kota dan desa, mereka berhasil memaksa Prancis keluar pada 1962. Pada 25 September 1962, Ferhat Abbas terpilih menjadi presiden dari pemerintahan provinsional, dengan Ahmed Ben Bella sebagai perdana menteri. Kebanyakan 1.025.000 pied-noir, seperti 91.000 harki (Muslimin Aljazair pro-Prancis), atau hampir 10% penduduk Aljazair pada 1962, pergi dari Aljazair ke Prancis hanya sekian bulan dalam pertengahan tahun itu.
Presiden pertama Aljazair, pemimpin FLN Ahmed Ben Bella, didepak oleh mantan sekutunya dan juga PM, Houari Boumédiènne pada 1965. Negara itu kemudian menikmati hampir 25 tahun yang relatif stabil 1 partai sosialis milik Boumedienne dan para penggantinya.
Dedi Supriyadi (ESKUL) di Aljajair |
Pada bulan Desember 1990, Majelis Rakyat Nasional mengesahkan aturan penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Aljazair dan melarang perusahaan-perusahaan swasta dan partai politik menggunakan bahasa Perancis dan Berber. Undang-undang baru ini dianggap sebagai sikap tidak toleran pemerintah terhadap sejumlah masyarakat yang berlatar pendidikan Barat serta masyarakat Berber. Hal ini kemudian menyebabkan sekitar 500.000 orang turun ke jalan untuk memprotes diskriminasi agama dan politik
Stadion di Aljajair |
Parlemen Aljazair bikameral, terdiri dari majelis rendah, Majelis Rakyat Nasional (APN), dengan 380 anggota dan majelis tinggi, Dewan Negara, dengan 144 anggota. APN dipilih tiap 5 tahun.
Pendidikan wajib untuk anak-anak usia enam sampai lima belas tahun. Pada tahun 1997, pendidikan aljazair memiliki jumlah guru dan siswa yang sangat besar di sekolah dasar. Sekitar 30% dari populasi orang dewasa di Aljazair buta huruf.
Di Aljazair terdapat 43 universitas, 10 akademi, dan 7 lembaga-lembaga untuk pendidikan tinggi. University of Aljir (didirikan pada 1909) memiliki sekitar 267.142 mahasiswa. Sistem pendidikan Aljazair terstruktur dari pedidkan Dasar, Menengah Umum, dan Teknis tingkat Sekunder, seperti dijelaskan sebagai berikut:
Pendidikan Dasar
- Ecole fondamentale (Fundamental School)
- Panjang program: sembilan tahun
- Rentang usia: 6-15tahun
- Sertifikat / diploma diberikan: Brevet d'enseignement Moyen BEM
Pendidikan Umum Sekunder
- Lycée d'enseignement général (Sekolah Jenderal Pengajaran), Lycée polyvalents (General-Purpose Sekolah)
- Panjang program: tiga tahun
- Rentang usia: 15-18 tahun
- Sertifikat / diploma diberikan: baccalauréat de l'enseignement secondaire
- (Bachelor's Degree Sekolah Menengah)
Pendidikan Teknis Sekunder
- Lycée d'enseignement teknik (Sekolah Teknik)
- Panjang program: tiga tahun
Daerah
Aljazair terbagi menjadi 48 wilayah/provinsi (ولاية):- Adrar
- Ain Defla
- Ain Temouchent
- Aljir
- 'Annabah
- Batnah
- Bechar
- Bajayah
- Biskirah
- Bulidah
- Bordj Bou Arreridj
- Bouira
- Boumerdes
- Syilf
- Qusnathinah
- Jalfah
- El Bayadh
- El Oued
- El Tarf
- Ghardaia
- Guelma
- Illizi
- Jijel
- Khenchela
- Laghouat
- Mascara
- Medea
- Mila
- Mostaganem
- M'Sila
- Naama
- Wahran
- Ouargla
- Oum el Bouaghi
- Relizane
- Saida
- Sathif
- Sidi Bil'abbas
- Skikda
- Souk Ahras
- Tamanghasset
- Tebessa
- Tiaret
- Tindouf
- Tipaza
- Tissemsilt
- Tizi Ouzou
- Tilimsan
Komentar
Posting Komentar