Jejep Falahul Alam |
Oleh : Jejep Falahul Alam
Dalam menjalani kehidupan yang sementara ini, manusia tidak akan terlepas dari beragam masalah. Baik yang menyangkut masalah pribadi, keluarga, orang lain atau bahkan konflik sekalian.
Dalam pengalaman pribadi penulis yang diperoleh dari sebuah buku, ada beberapa tipe orang dalam menghadapi masalah tersebut. Baik itu yang menyangkut pekerjaan maupun kehidupan sosial. Tipe itu antara lain reactive (bereaksi begitu masalah datang) dan receptive (mau menerima masalah).Biasanya, mereka yang reactive melihat suatu masalah sebagai ancaman. Entah ancaman terhadap karirnya, usahanya, keluarganya, dan sebagainya.
Indikasinya bisa terlihat ketika masalah datang, cenderung segera mencari cara apapun untuk mengatasinya. Atau bahkan masalah dilihat sebagai ancaman, hingga akhirnya, akan mendominasi pikiran dan cenderung menyebabkan kecemasan dan stress.
Kalaupun dikasih tugas, akan berada dalam kondisi tertekan.
Sedangkan tipe Pendekatan Receptive, biasanya dipraktekkan oleh orang yang menyadari bahwa masalah bukanlah ancaman tetapi justru konsekuensi yang timbul dari suatu kondisi yang telah ciptakan.
Oleh karena itu, biasanya tipe orang semacam ini, mempunyai kekuatan untuk mengubah kondisi tersebut dari dalam diri sendiri.
Orang seperti ini selalu beraganggapan kehadiran masalah merupakan kebalikan dari solusi. Ketika masalah muncul, ia percaya saat itu juga bahwa solusinya itu pasti ada.
Contoh yang paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita memiliki pasangan yang di cintai, sedang ngambek karena masalah sepele. Dengan pendekatan reactive, hal ini, hanya akan memperburuk keadaan dengan bertanya-tanya kenapa dia harus ngambek, menganalisa penyebabnya dan merasa kondisi ini akan mengancam keharmonisan hubungan Anda dengannya. Disini bukannya solusi yang didapat tetapi justru kecemasan dan kekhawatiran.
Seharusnya, dengan pendekatan receptive, itu baiknya menerima dan menyadari bahwa pasangan sedang marah. Yang harus dilakukan fokuskan energi untuk menciptakan kasih sayang, yang pada dasarnya merupakan lawan dari kemarahan.
Pada akhirnya, tidak larut terbawa suasana, tetapi mengambil alih kendali dari dalam diri sendiri, tetap berpikir tenang, dan menunjukan sikap positif dalam perilaku.
Pendekatan receptive ini sebenarnya bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik bisnis, rumah tangga, dan sosial. Intinya kita harus membangun keyakinan bahwa masalah tidaklah nyata sehingga kita tidak merasa terbebani. Latih diri kita untuk tidak reaktif ketika suatu masalah muncul. Fokuskan diri sendiri, pada lawan dari masalah, yaitu solusi, untuk menemukan kendali dan bukannya larut dalam masalah itu.
Semoga berhasil....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar