Membangun Kepercayaan dengan Kerja Keras

Saya sengaja berfose di ruang lobi SMAN 1 Jatiwangi. Sekolah ini adalah sekolah yang pernah beberapa tahun diejek sebagai sekolah kumuh karena bangunannya  yang memang kumuh waktu itu. Akan tetapi berkat kerja keras kepala sekolah dan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini, maka dengan meyakinkan SMAN 1 Jatiwangi berubah wujud menjadi sekolah terbaik di Kabupaten Majalengka, bukan saja terbaik secara fisik melainkan saja terbaik dari aspek outputnya. Saya dibuat kagum ketika tiga lulusannya menyabet beasiswa spektakuler Pelopor ITB masing-masing senilai Rp. 100 juta. Yang membanggakan adalah rangking 1, 2, dan 3 berasal dari sekolah ini. Jadi ketiganya menempati urutan teratas.

Ini adalah sebuah filosofi bahwa keberhasilan akan dicapai dengan kerjakeras dan hal ini mengingatkan saya pada perjuangan saya sendiri dalam membangun Eskul.
Sama seperti SMAN 1 Jatiwangi yang pernah dijuluki sekolah kotor, Eskul pun kerap disebut tukang es. Ketika saya berkunjung ke Dinas Pendidikan atau ke beberapa tempat lainnya,  ada beberapa orang yang mengguraui saya "Mang, pesen es nya satu ! " Guraian itu selalu saya jawab dengan karya dan karya dan tak terasa Eskul hadir empat tahun lamanya dan sekarang masuk di tahun kelima.
Saya bisa bernafas lega karena Eskul sebentar lagi akan masuk dalam bentuk perusahaan di mana Eskul akan dikelola secara profesional. Saya sedang mencari beberapa ahli di bidang media. Saya juga sedang melobi teman-teman semasa kuliah di Unpad. Banyak di antara teman saya juga yang siap menjadi investor. Teman-teman saya di luar negeri seperti di Jepang dan beberapa negara lainnya aktif membantu membesarkan Eskul. 
Saya juga sedang menyiapkan beberapa pelajar Majalengka yang telah saya latih secara langsung untuk ikut menggawangi Eskul. Mereka tampaknya sudah siap.
Saat ini saya sudah tidak kesulitan mendapatkan kepercayaan, khususnya di Majalengka, bahkan sekarang Eskul bekerjasama dengan kontributor Eskul Belanda  Priharyanti Van Herp menggarap sebuah buku tentang Belanda. Padahal jika menengok ke masa lalu di Majalengka, saya cukup sedih juga.
Ini adalah satu alasan mengapa saya ingin mengestafetkan Eskul kepada Anda Sukanda dkk. Suatu saat saya harus menciptakan keran baru agar Eskul bisa tetap hadir tanpa bergantung pada  keran lama yaitu insan pendidikan*** 


Komentar

  1. ESKUL!!! terima kasih peran sertanya di dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Majalengka

    BalasHapus
  2. terus berjuang untuk memajukan SMAN 1 JATIWANGI jangan menyerah ..

    BalasHapus
  3. SMAN 1 JATIWANGI,KOK...SEBAGIAN PEREMPUAN YANG SAYA LIAT PAKAIANNYA TIDAK SENONOH

    BalasHapus
  4. dimas,syaiful,tedi,taupik20 Februari 2011 pukul 17.56

    ESKUL bisa tetap hadir tanpa bergantung kepada rekan lama yaitu insa pendidikan.

    BalasHapus
  5. SMAN 1JATIWANGI harus berjuang untuk memajukan eskul tidak bergantung kepada insa pendidikan, dan harus terus memajukan SMAN 1 JATIWANGI.

    BalasHapus
  6. Saya setuju dengan berjuangnya dan memajukan eskul yang tidak bergantung kepada insa pendidikan,dan SMAN 1JATIWANGI harus lebih maju lagi

    BalasHapus
  7. ya saya setuju dengan berjuangnya eskul yang tidak tergantung kepada pendidikan dan SMAN 1 JATIWANGI harus lebih meningkat lagi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer