Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Senin, 14 Februari 2011

Valentine`S Day, Akidah Yang Tergadai

Rama

Oleh : Rama 

Cewek-cewek Inggris bangun lebih awal dari biasanya. Konon, lelaki yang pertama kali dilihatnya di jalan, itulah jodohnya. Beda lagi kalau kita menengok negeri jepang, di sana, hari valentine mereka isi dengan cara si cewek mengirim cokelat ke si cowok, istilahnya nembak. Dan balasannya nggak tanggung-tanggung, mesti nunggu satu bulan, yakni tanggal 14 Maret. Konon kalau coklat yang dibalikin atau balasan itu biasa berarti persahabatan, tapi kalo coklat yang di kasih itu spesial, berarti mereka jadian.
Ada banyak ritual-ritual khusus yang dilakukan oleh para maniak valentine dalam memperingati valday. Dari ritual yang lucu sampa ritual yang ekstrim. Dari Ritual yang mesti ngegelontorin uang jutaan sampe cuma abis lima ribuan. Dari sekedar bertukar cokelat, sampai bertukar darah. Ritual-ritual itu tak perlu ditulis disini, kenapa? Kalo ini jadi inspirasi kan bisa repot? Tapi semua intinya sama, peringatan kasih sayang. Katanya....
Lalu bagaimana tanggapan pemerintah tentang hari valentine ini? Hem, jangankan masalah akidah, untuk hal-hal yang nampak depan mata seperti masalah, shalat, zakat, dan ritual lain jarang disentuh pemerintah, kecuali masalah haji yang memang ada nilai materi di dalamnya. Jangankan hanya masalah valentine, masalah Ahmadiyah yang sampai terjadi pertumpahan darah, pemerintah seolah masih bingung, harus bagaimana.
Berbeda dengan negara India, Kuwait atau Saudi yang telah melarang perayaan valentine day, di Indonesia valentine day masih dianggap hal yang wajar. Padahal negara seperti Rusia saja sudah melarang ritual valday ini bahkan diamini oleh uskup Gereja Ortodox di negara tersebut. (Hidayatullah.com)
Lalu, kenapa orang-orang muslim mesti demo anti valentine day? Kenapa juga velentine day mesti dilarang-larang? Bukankah peringatan kasih sayang itu sesuatu yang memang diajarkan dalam islam? Sepintas masalahnya memang sangat sederhana, sekedar peringatan kasih sayang. Tapi apabila dirunut secara detil dan diurai secara mendalam, velentine day sebuah ritual yang sangat berbahaya bagi umat islam.
Dari sisi moral, jelas sangat berbahaya. Kita bisa lihat, dihari valentine seolah para remaja diberi kebebasan untuk mengungkapkan kata cinta untuk orang yang dicintainya. Parahnya tidak hanya sekedar kata-kata, tidak sedikit dari remaja putri yang melepas “mahkotanya” tepat di hari valentine.
Dari sisi agama jelas sangat berbahaya. Karena valentine day sudah masuk ke ranah akidah, tidak lagi ranah toleransi. The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Pendeta St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).
Lebih taragis lagi, valentine day ternyata merupakan ritual penyembahan terhadap dewa. Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.
Ini artinya, ketika teman-teman kita bilang “to be my Valentine”, kepada orang yang dicintai sama dengan meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Ini khan jelas sudah masuk kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik. Kita sering lihat icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari.
Masih mau merayakan Hari Valentine?


Kaderisasi FLP Majalengka
Special to : Eskul Majalengka

1 komentar:

  1. VALENTINE... harusnya qta jawab bareng2 apaaannnn tuhh!!! ngapain harus melaksanakan kasih sayang setahun sekali, kelamaan kaliiiiii!!! smoga qta tdk terbawa pendapat teu puguh qtu, yo smagat kuasai IT untuk menunjang Pembelajaran kita di skolah, dan "kasih sayangla"h dengan sesama dlm artian yang luas, karena kita mengasihani orang lain maka kita dikasihani sama orang lain... itu sunatulloh

    BalasHapus