Catatan Kang Inin

Adalah sebuah kewajaran kiranya, kita ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada seorang (kala itu) mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984, Mark Elliot Zuckerberg atau  mungkin lebih dikenal dengan nama Mark Zuckerberg. Ucapan terima kasih kepada pemuda  kelahiran Dobbs Ferry, Westchester County, New York, Amerika Serikat (AS) itu tidaklah  berlebihan (saya rasa) mengingat jasanya kepada ummat manusia di belahan bumi ini. Berkat  kepiawaiannya, seseorang kini bisa kembali menemukan teman lama
yang sangat mungkin  sudah lama tidak pernah lagi bertemu. Adalah Facebook atau sering disingkat dengan FB, sebuah maha karya dari Mark Zuckerberg, yang berhasil menuntun seseorang untuk kembali  bertemu dengan keluarga, teman atau siapaun yang sebelumnya telah terputus dalam hal komunikasi. Dengan berbagai fasilitas yang diberikan FB, seseorang dengan sangat mudah mencari teman lama, hanya dengan mengetik nama orang yang ingin dituju (selagi orang yang dituju itu sama-sama memiliki akun FB dengan nama yang sama seperti yang dikenal oleh  temannya itu). Dan itu sudah terbukti dengan banyaknya para Facebooker yang mengaku  kembali menemukan sahabatnya yang telah lost contack termasuk didalamnya aku. Dan itu membawa kebahagian tersendiri bagi yang bersangkutan. Selain bisa digunakan sebagai alat untuk mencari sahabat yang telah lama tidak bertemu, dengan FB pun seseorang bisa berbagi dalam segala hal. Entah itu melalui Status yang ditulis di dinding akun, notes yang  ditulis di catatan, ataupun komunikasi secara interaktif melalui chet. Seiring berjalanya waktu, jejaring social bernama FB menjelma menjadi kekuatan raksasa yang dibanjiri oleh Facebooker. Seiring dengan membludaknya Facebooker, berbagai permasalahan muncul kepermukaan, baik itu di intrenal FB itu sendiri maupun yang melibatkan Facebooker. Di beberapa negara, berbagai kasus muncul yang disinyalir berawal dari FB. Entah mencapai berapa jumlahnya Facebooker yang berurusan dengan hukum, gara-gara lewat FB. Masalah  muncul, dari mulai pencamaran nama baik, kasus penculikan, jual beli Ganja sampai dengan gagalnya salah satu peserta ujian karena menggunakan photo dari FB. Yang tidak kalah menghebohkan, mencuat dalam media, seseorang Facebooker yang telah berumah tangga selingkuh dengan teman di FB nya itu. Selain permasalahan yang melibatkan para  facebooker, masalah juga muncul di intenal FB itu sendiri. Berbagai kalangan menganggap, system keamanan di akun jejaring social itu tidak menjamin kerahasiaan dan bahkan sering  kali dapat dibobol dan digunakan untuk tindakan-tindakan yang melawan hokum. Dan secara  ksatria, sang Boss pun mengakui akan adanya kesalahan-kesalahan di akun jejaring yang  diciptakannya itu. Sebagai bentuk pengakuan tersebut, sekitar akhir bulan Mei 2010 lalu,  petinggi FB berkumpul dan menggelar rapat untuk kemudian memperbaiki privasi dari para
Facebooker. Kasus yang paling mencuat (setidaknya di Indonesia), di FB ada yang  namanya Kompetisi menggambar Nabi Muhammad. Akibat adanya kompetisi itu, banyak para Facebooker berbondong-bondong untuk me-non aktif-kan dari FB, dan sekaligus “Say Good Bye” dengan jejaring itu. Kasus-kasus tersebut sudah selayaknya menjadi perhatian sekaligus pelajaran yang amat sangat berharga bagi kita semua, para Facebooker, bahwa perlu adanya keseimbangan dalam berbagai hal. Meskipun kita memiliki kebebasan yang sebebas-bebasnya dalam menuliskan kata-kata, entah itu di dinding ataupun dalam catatan, namun perlu diingat, bahwa hubungan dalam FB adalah hubungan sosial yang saling bersinggungan dengan teman-teman kita di FB. Adab dan tata krama akan lebih harus diperhatikan lagi ketika kita mencoba untuk masuk ke akun orang lain, apakah itu mengomentari Status teman ataupun mengirim pesan ke dinding aku teman kita di FB.
Dengan keseimbangan itu, kemudian berimbas kepada prfesionalisme kita dalam segala hal, kondisi dan keadaan… Selamat ber FACEBOOK!!


*) Inin Nastain adalah wartawan di Subang Jawa Barat asal Bantarwaru Ligung Majalengka. Ia sudah diakui sebagai anggota Keluarga Besar Eskul Media Mandiri atas dedikasinya pada dunia pendidikan Majalengka

Komentar

Postingan Populer