Perkembangan ICT Bagi Guru TIK Harus Tahu Meskipun Bukan Terdepan

Perkembangan ICT Bagi Guru TIK HARUS TAHU Meskipun Bukan Terdepan (Anda Sukanda, S.Pd.)
Perkembangan ICT Bagi Guru TIK Harus Tahu

Meskipun Bukan Terdepan

AHLAN Wasahlan Kawan! Lama kita tak berjumpa ... lama kita tak bertemu, menurut saya hal ini tidaklah pantas untuk Guru TIK yang konon katanya Guru Teknologi informatika dan Komunikasi ...  tetapi selalu dan selalu ketinggalan berita selalu ketinggalan informasi. Masih mendengar undangan pertemuan Guru TIK undangannya tidak nyampe, informasi tidak nyambung sehingga Sang Guru TIK tidak tahu ada kegiatan, kita tidak harus terpaku pada surat hitam diatas putih ”dulu”,

informasi undangan gunakanlah sms terlebih dahulu, surat untuk administrasi sekolah bisa diambil sekalian kegiatan berlangsung, asal info kegiatan; kapan dan dimana kegiatan tersebut berlangsung, nomor surat serta tanggal undangannya diketahui. Mengapa jangan terpaku nunggu surat undangan? Karena Majalengka itu luas kadang harus melalui lembah dan pegunungan, akses jalan raya yang terjal untuk dilalui. Mengapa harus ada nomor dan tanggal surat? Karena sekolah kita akan mengeluarkan surat tugas yang tentunya butuh data-data tersebut sebagai tertib administarasi sekolah.

Mengapa harus sms? tidak buat blog (misalkan) undangan dan lainnya di-scan terlebih dahulu oleh Pengurus MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), sehingga setiap guru TIK se-Majalengka dapat mengunduhnya dari internet, tinggal diprint di sekolah masing-masing, karena masih ada sekolah SMP/MTs di Majalengka belum terjangkau semuanya oleh fasilitas internet (kecuali ”minta pertolongan” ke warnet).

Untuk masalah diskomunikasi antar guru TIK tersebut seharusnya bisa diatasi selain melalui Short Message Service (sms), Guru TIK harus ”melek internet” minimal 1 minggu satu kali atau dua minggu sekali, maksimalnya sebulan sekali ... Guru TIK se-Majalengka dalam hari dan waktu yang bersamaan berselancar di dunia maya; apakah itu memanfaatkan e-mail, milis, yahoo messenger, facebook, atau fasilitas yang lainnya yang disepakati bersama.

Bagaimana kalau organisasi MGMP setingkat kabupaten ditunjuk langsung? Itu bisa saja asal kondisi darurat, apalagi misalkan hal tersebut terjadi di MGMP TIK? Wahhh ... ”rasanya ngeri” ini membuktikan bahwa Guru TIK tidak melek TIK dan tidak demokratis.

Perkembangan Information Communications Tecnologi (ICT)/TIK sebaiknya Guru TIK harus tahu dan memanfaatkan kemanjuan ICT meskipun tidak terdepan dalam penggunaan fasiltas tersebut. Ayo siapa yang tidak tahu akan yahoo? Cung ahhh (asal jangan tinggi-tinggi ngacungnya, kenapa?...) Para Petinggi yahoo dalam memajukan ”product-nya” belum pernah bertemu secara langsung; mereka berkomunikasi secara online, tapi tatkala yahoo akan membeli made in Indonesia koprol; Jakarta tempat yang mempertemukan pertamakalinya  para petinggi yahoo tersebut untuk dapat bertatap muka satu sama lain secara nyata, patut kita coba!

O... ya kawan, ada ESKUL Media Mandiri (EMM) salah satu ”tabloid pendidikan” yang ada di Majalengka bisa dijadikan media pembelajaran di sekolah, dapat dimanfaatkan oleh pelajaran bahasa Indonesia, bahasa inggris atau bahasa sunda agar para siswa dilatih menulis (karya sastra, ilmiah), bagi pelajaran TIK dapat digunakan sebagai pembelajaran; mengakses beberapa situs untuk memperoleh informasi yang bermanfaat. Blog EMM ini bisa sebagai sarana pembelajaran TIK secara online (http://www.eskultabloidpendidikan.blogspot.com). Bilih pernah melihat hitam putih product cetaknya. Itu bukan berarti ”ketinggalan kereta”,  bagaimana jurus EMM cetak nyampe di seluruh sekolah se-Majalengka yaitu dengan mengencangkan ikat pinggang (padahal ikat pinggang ini sudah kencang) dana yang dikeluarkan untuk cetak lumayan besar apalagi kalau menggunakan yang versi berwarna, semoga saja sekolah yang sudah terbiasa mendonasi Rp 20.000/bulan janganlah masih menganggap EMM ngemis. Selain EMM mengalokasikan dana donasi tersebut untuk biaya cetak EMM juga menyisihkan alokasi dari donasi diperuntukkan untuk menyemangati anak-anak sekolah yang perlu disuntik semangatnya agar terus bisa sekolah misalkan Dede Rahman siswa kelas V SD Negeri Pinangraja I; anak tersebut mau sekolah bahkan sampai menjuarai berbagai event meski (maaf) melihat fisik Dede tidak mempunya tangan dan kaki secara sempurna, profile siswa tersebut dapat dilihat di blog Eskul Media Mandiri (http://eskultabloidpendidikan.blogspot.com/2011/03/syukuri-nikmat-robb-mu.html). Mengapa yah katanya Dinas Pendikan Kabupaten Majalengka malah mengalokasikan dana untuk medianya pada non media yang ada di Kabupaten Majalengka? tidak ke Eskul (misalkan) yang selama ini selalu menyuarakan pendidikan di Majalengka.

Cetak hitam putih salah satu kiat EMM agar dapat mencetak minimalnya 1000 exemplar dan terbit tepat waktu dalam kurun waktu dua minggu satu kali setiap bulannya. Tatkala media-media lokal Majalengka banyak yang rontok, Alhamdulillah Eskul Tabloid Pendidikan (sebutan dulu)  tetap dapat rutin bersilaturahmi ke sekolah-sekolah.

Untuk Eskul cetak hitam putih bolehlah lambang kesederhaan, tapi kalau kita lihat blognya http://www.eskultabloidpendidikan.blogspot.com/ sudah mendunia; dapat dilihat di alamat ini http://www.blogger.com/stats2.g?blogID=7613808418237542333#audience,LAST_7_DAYS atau http://www.blogger.com/stats2.g?blogID=7613808418237542333#audience,ALL_TIME yang selalu berubah negara mana saja yang berkunjung ke blog Eskul dalam satu minggunya atau berapa orang di setiap negaranya diluruh dunia ini yang sudah berkunjung ke blog.

Akhir  kata, wahai guru-guru TIK khususnya yang ada di Kabupaten Majalengka, kita jangan sampai tidak peduli akan perkembangan TIK itu sendiri, minimalnya tahu perkembangan tersebut meski kita bukan yang pertama kali mengetahui dan memanfaatkannya..

ANDA SUKANDA, S.Pd.

Guru TIK SMP Negeri 2 Jatiwangi Kabupaten Majalengka
Pengurus MGMP-TIK SMP/MTS Kabupaten Majalengka
Kepala DTA dan TPQ Al-Muwahhidin Kecamatan Kasokandel Kab. Majalengka
(PK/E-3)