Lunturnya Etika Komunikasi dalam Percakapan Online


Oleh : Kadya Tinulis

Chatting atau percakapan online adalah proses komunikasi di jaman internet seperti sekarang ini. Percakapan online ini tidak mengenal batas jarak dan waktu. Semua bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Yang penting signal kuat dan jaringan memadai, tentunya fasilitas yang tersedia memadai seperti laptop dan modem. Jika tidak memiliki fasilitas sendiri, fasilitas seperti itu secara umum bisa didapatkan. Kita tinggal menggunakan jasa layanan warung internet atau warnet.

Akan tetapi, chatting berbeda dengan percakapan biasa. Percakapan online ini bisa berupa multiple conversation di mana jumlah lawan bicara atau partner chat-nya relatif banyak, bergantung pada kondisi saat itu. Semakin banyak yang sedang OL (on line) maka peluang untuk mendapatkan chat partner pun semakin banyak pula.
Di dalam kondisi seperti itu, kita saat ini dibiasakan pada kondisi percakapan ganda di mana konsentrasi bercakap-cakap sudah tidak lagi fokus pada satu orang. Terkadang chat partner yang sudah lebih dulu aktif, malah dibiarkan begitu saja dan sibuk melayani chat partner yang baru. Dalam percakapan online, sudah tidak sama lagi dengan percakapan konvensional. Dalam percakapan konvensional man to man, sudah terbiasa ada prolog dan epilog. Kita terbiasa mengucapkan salam saat membuka percakapan dan memberitahukan dulu sebelum menutup percakapan dengan kalimat-kalimat penutup.
Hal yang terjadi saat ini di dunia maya khususnya dalam chatting adalah hilangnya etika komunikasi. Ada kalanya seseorang bercakap-cakap dengan video camera dengan chat partner 1, wajah menghadap tapi ternyata chat partner 2 yang dituju. Hal ini merupakan bentuk poligami dalam proses komunikasi. Cara-cara seperti sebenarnya cukup merugikan. Terkadang ada orang yang sengaja meluangkan waktu untuk temannya supaya bisa chat berdua, setelah ditemani malah mendua, mentiga, dan tidak lagi berfokus pada tujuan chat.

Secara psikologis, orang yang membiasakan diri berpoligami dalam proses chatting adalah orang yang melunturkan aspek konsentrasinya dalam berbagai hal dan mudah menganggap remeh peran orang lain. Ada orang yang uring-uringan berujar "Aku udah bela-belain nungguin kamu supaya bisa chat. Udah chat malah gak fokus. Bikin bete aja...!

Bagaimanapun etika komunikasi haruslah dijaga dengan baik sebab berdasarkan teori komunikasi, komunikasi adalah hubungan dua arah atara komunikator dan komunikan. Percakapan lebih ideal difokuskan kepada seseorang atau pihak yang memang sudah direncanakan untuk diajak bicara. Jika pada saat chat kita banyak berpaling kepada lawan bicara yang lain tanpa memberitahu dulu, maka yang terjadi adalah ketersinggungan. "Mukamu menghadap gue, senyum-senyum sama orang lain ". Begitu kira-kira gambaran yang sering terjadi di dalam dunia chatting. ***

Komentar

Postingan Populer