Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Selasa, 17 Juli 2012

Uji Nyali di Cileuis


Leuweunggede adalah salahsatu desa di Kecamatan Jatiwangi Majalengka Jawa Barat. Lokasinya berbatasan langsung dengan desa Andir, Desa Sukarajawetan, desa Sutawangi, dan desa Waringin Palasah. Desa ini adalah penghasil genteng dan opak beas (opak sangu). Di beberapa blok di desa tersebut terdapat beberapa jebor atau pabrik genteng dan di banyak rumah penduduk terdapat pula banyak aktivitas pembuatan opak beas.

Hubungan antara desa Leuweunggede dengan desa Waringin dikenal cukup dekat sejak dulu. Selain karena berbatasan langsung, masyarakat kedua desa tersebut memiliki ikatan kekeluargaan karena banyak warganya yang bertaut jodoh. Pemuda desa Leuweunggede banyak yang menikah dengan gadis Waringin. Begitu juga pemuda Waringin banyak yang menikah dengan gadis Leuweunggede. Selain memiliki ikatan historis kekeluargaan, masyarakat Waringin juga banyak yang mencari nafkah di Leuweunggede. Beberapa di antaranya bekerja di jebor. Sebagian lagi bekerja di areal pertanian. Akan tetapi aktivitas kedua warga desa tersebut terganggu dengan rusaknya jembatan gantung Cileuis.

Jembatan gantung Cileuis adalah satu-satunya sarana untuk melintasi sungai sebab desa Waringin dan Desa Leuweunggede dipisahkan oleh sungai yang cukup lebar. Jembatan gantung Cileuis pada awalnya dibangun bersamaan dengan dibangunnya Bendung Tempuh 1731 HA oleh pemerintah. Saat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan. Banyak masyarakat kedua desa tersebut yang merasa kesulitan untuk melintasi jembatan itu karena bagian lintasannya sudah bolong. Mereka menyiasatinya dengan papan-papan kayu. Namun tetap saja, kesulitan tersebut belum bisa diatasi. Banyak warga yang mengaku tidak berani melintasi jembatan gantung Cileuis. Mereka mencari alternatif dengan menempuh Waringin ke arah Jatiwangi meskipun jaraknya beberapa kali lipat.
Kendala yang paling dirasakan adalah oleh para pengguna sepeda motor. Mereka mengaku sangat kesulitan untuk melintas di jembatan Cileuis. Melewati jembatan itu seperti sedang melakukan acara uji nyali sebab tanpa keberanian, para pengguna sepeda motor tidak akan sanggup melintas di jembatan Cileuis. Pada saat kru Eskul Media Mandiri sedang memantau kondisi jembatan gantung tersebut, salahseorang pengendara sepeda motor terperosok, untuk hanya tersangkut. Bisa dibayangkan jika ia terjun ke sungai dengan ketinggian jembatan 4 meter dari permukaan air sungai.

Masyarakat desa Leuweunggede dan Desa Waringin mengharapkan agar Pemerintah segera memperhatikan kondisi jembatan gantung tersebut mengingat fungsi jembatan gantung itu sangat berpengaruh bagi perekonomian kedua desa tersebut. (E-1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar