Iklan

ABISASTRA PHOTOGRAPHY The Art of Photography

Kamis, 14 Maret 2019

Kerjasama Sekolah, Komite, dan Ortu


Kerjasama Sekolah, Komite, dan Ortu 

Oleh Drs.H. Suprapto,M.Pd


Majalengka, Eskul Media Mandiri,-
H. Suprapto 
Ada 5 nilai utama yang menjadi program P2K yaitu religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotongroyong. Nilai-nilai ini diintegrasikan ke d
alam kehidupan sehari-hari baik sekolah, rumah, dan orangtua peserta didik. Di lingkungan sekolah, upaya pengesahan P2K diintentegrasikan dengan kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, konkritnya pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan dan santun, baca Quranshalat dhuha berjamaah, kegiatan literasi, menyanyikan lagu wajib nasional dan daerah, serta kegiatan lain yang diintegrasikan ke dalam kurikulum.

P2K harus bisa tercapai secara berkesinambungan untuk pemahaman dan pelaksanaan P2K harus bisa tercapai secara berkesinambungan , untuk pemahaman dan pelaksanaan P2K tentunya diperklukan kerjasama pihak sekolah, masyarakat dan orangtua siswa. Komite sekolah diharapkan bisa berperan optimal menjembatani antara sekolah, ortu, dan masyarakatdalam percepatan keberhasilan program ini. Sesuai dengan permdikbud no 75 tahun 2016 pasal 2 ayat 2 mutu pelayanan pendidikan dan pula ikut berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, maupun evaluasi termasuk P2K.

Pada tahap perencanaan, pihak sekolah mengundang komite sekolah untuk bersama-sama merumuskan dengan guru-guru memberikan penjelasan yang gamblang tentang P2K ini atau sebaliknya pihak komite bisa menyuarakanide-ide dari pihak orantua dan masyarakat kepada sekolah (Pasal 4 hurug a,b, dan c Permendikbud no. 75 tahun 2016 tentang komite sekolagh berasal dari beberapa unsur yaitu perwakilan ortu, paling banyak 50% pakar pendidikan dan 30% tokoh masyarakat.


Selasa, 12 Maret 2019

Menantikan PPDB Berkualitas

HeadMaster Quotes

Menantikan PPDB Berkualitas 


Drs.H. Suprapto,M.Pd 


Majalengka/Eskul Media Mandiri,-
Ada empat hal yang perlu diperhatikan  pada tahun pelajaran 2019-2020 yaitu, pertama, tentang penghapusan surat keterangan tidak mampu (SKTM) sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh clon peserta didik dari jalur keluarga tidak mampu. Sebagai gantinya peserta didik baru (calon siswa baru) harus terdaftar terlebih dahulu dalam program pemerintah dengan dibuktikan dengan KIP yang tetap memperhatikan zonasi.
Kedua, domisili calon peserta didik baru harus tercatat di dalam kartu keluarga (KK) yang diterbitkan sekurang-kurangnya satu tahun sebelumnya atau enam bulan sebelumnya. Ketiga, sekolah harus mengumumkan daya tampung masing-masing sesuai dengan data rombongan  belajar yang terdapatr dalam data pokok pendidikan. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk sosialisasi  dan transparansi pihak sekolah terhadap masyarakat.
Keempat, sekolah harus memprioritaskan calon peserta didik baru yang alamatnya berada dalam zonasi yang sama dengan sekolah sebagaimana yang tertera dalam data KK hal ini dimaksudkan untuk menghindari pemalsuan dokumen surat keluarga dan integritas panitia pelaksana di sekolah juga kembali diuji supaya bisa senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. ***

Berkat Guru Hebat

Berkat Guru Hebat 


Eskul Media Mandiri,-
Kepala SMKN 1 Kadipaten H.M.Rochendy,S.Pd,M.Pd menyebutkan keberhasilannya mewujudkan sekolah yang dipimpinnya sebagai sekolah dengan label "Green School" tidak lepas dari peran guru-guru bawahannya yang memiliki banyak gagasan. "Perubahan yang terjadi di sekolah ini karena adanya gagasan-gagasan mereka. Saya hanya mewujudkan gagasan tersebut atas kebijakan dan keputusan Saya sebagai atasan. Saya rasa mereka guru-guru hebat...!" ujarnya kepada Eskul Media Mandiri ketika dihubungi langsung di ruang kerjanya, Selasa, 12 Maret 2019.

 SMKN 1 Kadipaten memang dirasakan jauh lebih asri dari sebelumnya. Ada banyak perubahan dari aspek penataan taman sekolah dan kebersihan lingkungan sekolah terlihat sangat terjaga.Salahsatu yang terkesan sangat beda yaitu di balik keasrian sekolah terdapat meja dam kursi halaman ruang perpustakaan. Meja itu difungsikan sebagai tempat membaca dan siswa diperbolehkan menikmati camilan di sela-sela break belajar. Selain diperbolehkan untuk aktivitas konsumsi. di dinding luar ruangan perpustakaan juga disediakan koleksi buku-buku referensi siswa yang bisa setiap saat diperlukan. Siswa tinggal meraih dari rak ketika diperlukan untuk dibaca.***
  .

Kamis, 07 Maret 2019

Kebijakan Berwawasan Lingkungan & Strategi Mengajar

HeadMaster Quotes

Kebijakan Berwawasan Lingkungan & Strategi Mengajar

Ida Laila,S.Pd
Kepala SDN Babakan Manjeti III



Eskul Media Mandiri,-

Kebijakan berwawasan lingkungan di antaranya lingkungan fisik dan sosial untuk lingkungan disik dibangun dan dikembangkan suatu lingkungan fisik yang kondusif (bersih, nyaman, dan sehat) sehingga bisa dimanfaatkan sebagai wahana pembelajaran bagi para siswa serta pemanfaatan lahan yang produktif.

Hal itu diwujudkan guru membantu pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam lingkungan sosial di antaranya membangun komunikasi yang efektif dan edukatif sehingga tercipta suasana hubungan yang harmonis antar sesama warga sekolah guru terwujudnya pembangunan karakter yang religius, cinta sesama, toleransi , kerjasama, persatuan, dan kesatuan.

Strategi mengajar yang diterapkan yaitu berbasis lingkungan, yakni suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran dan sumber belajar juga sebagai sarana pembelajaran. Hal ini penting dilaksanakan karena pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada penguasaan materi tampaknya kurang mampu mengangkat kualitas pendidikan baik dari hasil maupun proses belajar. Dampak positif diterapkannya pembelajaran berbasis lingkungan adalah siswa dapat terpacu sikap rasa dan keingintahuan tentang sesuatu yang ada di lingkunganny