Perkelahian atau yang di sebut dengan tawuran, sering terjadi antara pelajar. Bahkan bukan “ hanya ” antar pelajar SMU dan SMP, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus – kampus. Ada yang mengatakan perkelahian ( tawuran ) antar pelajar dan mahasiswa adalah hal yang wajar pada remaja.
Dikota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tawuran ini sudah sering terjadi. Semua itu dapat terlihat dari tahun ketahun – tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering juga tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus.
PENYEBAB TERJADINYA PERKELAHIAN PELAJAR
Perkelahian ( tawuran ) pelajar bisa terjadi pasti ada pendukungnya atau penyebabnya. Paling tidak ada empat ( 4 ) kategori penyebab terjadinya perkelahian antar pelajar ( tawuran ). Pertama, Pelajar merasa gengsi lebih tinggi,dan biasanya mempertahankan harga diri. Kedua, seringnya terjadi miss komunikasi atau komunikasi antar pelajar kurang lancar.Ketiga, mereka ingin menunjukkan diri,dan ingin merasa yang paling hebat. Keempat, Kurangnya ada rasa saling menghargai sesame pelajar.
DAMPAK PERKELAHIAN PELAJAR
Jelas bahwa perkelahian pelajar ini sangat merugikan banyak pihak. Adalima
( 5 ) kategori dampak perkelahian pelajar. Pertama, Pelajar ( dan keluarganya ) yang terlibat perkelahian sendiri sudah jelas mengalami dampak negative pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, meresahkan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan sekolah atau tempat terjadinya perkelahian pelajar. Ketiga, merusak insfrastruktur atau fasilitas baik umum seperti bus, halte, dan fasilitas lainnya maupun fasilitas milik pribadi seperti kaca took dan kendaraan. Keempat, akhlaq pelajar yang baik jadi tidak baik, karena akan cenderung meniru dan Kelima, mungkin adalah kategori yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya peghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan atau perkelahian adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan segala permasalahan mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadapo kelangsungan hidup bermasyaraklat di Indonesia.
Keluarga Besar Tabloid Pendidikan ESKUL menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Dede Karya Juyana,M.Pd dan seluruh guru di SMPN 1 Jatiwangi yang telah memelopori kegiatan Diklat Jurnalistik ESKUL. Dengan adanya kegiatan tersebut lahirlah ESKUL Junior yang segera hadir menjadi media pendidikan khusus di kalangan pelajar sekolah menengah.
Siswi SMK Pariwisata PGRI Majalengka, Aimmatusy Syifa, XII Jurusan Restoran meraih Third Winner English Contest of The High School Majalengka Regency yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Majalengka pada 3 April 2010.
Gadis kelahiran 16 November 1992 ini mampu menyisihkan sekira 50 peserta Speech Contest yang berlangsung di kampus UNMA. Judul pidato yang disampaikan oleh Syifa sewaktu ikut contest adalah The Role of Vocasional High School in Improving Education in Majalengka. Ia menjelaskan tentang kelebihan sekolah menengah kejuruan. Menurutnya, kelebihan SMK adalah mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Menurutnya lulusan SMK lebih berpotensi untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Selain itu juga bisa memperdalam ilmu pada saat kelak mengambil jurusan tertentu di perguruan tinggi.
Menurut Kepala SMK Pariwisata PGRI Majalengka, kemenangan Syifa dalam ajang Speech Contest tersebut adalah hasil bimbingan para guru dan prestasi Syifa juga symbol dari keberhasilan sekolah.
Syifa yang sekarang berdomisili Jln. Elang No. 4 Perum Sindangkasih ini termasuk siswi pilihan SMK Pariwisata PGRI. Ia pernah dikirim ke Sepang, salahsatu kota di Negeri Selangor Malaysia. Sepang adalah kota tempat Sirkuit International yang sering dijadikan ajang Grand Prix F-1. Syifa dikirim ke sana dalam rangka melaksanakan praktik kerja industri (prakerin). Di sana ia ditempatkan di Hotel Empress.
Pengalaman yang paling berkesan bagi Syifa saat prakerin di sana adalah pada saat sedang jalan-jalan setelah mendapatkan overtime dan partime. Syifa bisa ke sana melalui proses interview di Untag Prima Cirebon atas rekomendasi sekolah.
Sementara itu, Pembimbing Syifa di SMK Pariwisata PGRI Majalengka Yuni Zumiyatnti Chaniago,S.Pd. menyebutkan kondisi Syifa dalam keadaan baik, cerdas, dan pintar. Yang paling berkesan bagi sang guru adalah tingkat kerajinannya. Syifa dianggap rajin bersekolah dan belajar. Menurutnya Yuni, Syifa peringkat tiga di kelas dan dapat dipertahankan dan pernah menjadi juara kelas. ***
Kepala SMPN 1 Maja Dra.Hj. Noh Nurohmah,MM menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sudah melakukan beberapa kegiatan di antaranya mengikuti event kejuaran bola volley di SMK KORPRI dalam rangka ulang tahun SMK KORPRI. Dalam kompetisi tersebut, SMPN 1 Maja tampil sebagai juara kedua tingkat SMP. Hal itu cukup menggembirakan Hj. Noh Nurohmah yang pernah menjabat sebagai kepala SMPN 1 Jatiwangi ini.
Selain itu, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para siswanya, pihak sekolah mengadakan acara syukuran gunting pita peressmian masjid sekolah Jabal Nur sekaligus peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan yang sama, pihak sekolah menyelenggarakan beberapa event untuk memeriahkan acara tersebut. Acara-acara lain yang ditampilkan adalah nasyid, rudat, maraswis. Satu-satunya seni yang
Setelah genap satu tahun menjabat Kepala SMPN 1 Maja, Hj. Noh merasakan adanya perubahan menyangkut disiplin siswa. Model-model disiplin siswa yang dimaksud di antaranya adalah sudah tidak ada lagi siswa SMPN 1 Maja yang keluar lingkungan sekolah pada saat jam pelajaran dan tingkat ketepatan waktu belajar.
Hj. Noh juga menyebutkan bahwa saat ini minat baca siswanya cukup tinggi khususnya media internet di antaranya Facebook dan blog. Pihak sekolah melakukan bimbingan dan pembinaan kepada para siswa yang aktif di dunia maya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Adanya siswa SMPN 1 Maja yang sering duduk di jalan ada sisi positifnya tapi ada kekhawatiran terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut Pembina OSIS Jahrudin,S.Pd perkembangan SMPN 1 Maja cukup bagus karena siswa-siswanya cukup antusias dalam mengikuti kegiatan sekolah. Begitu pun menurut Humas SMPN 1 Maja Meilina ahmawati,S.Pd. Katanya perkembangan sekolah cukup maju pesat menyangkut kedisiplinan, PBM, kualitass.”Sekarang ka nada multimedia, kualitas gurunya juga maju !” Ujarnya. “Penataan lingkungan, keagamaan selalu diadakan kultum dan shalat dhuha, pada hari Jumat mengadakan kultum !” Ujarnya. Harapan pihak sekolah, perkembangan sekolah bisa meningkat lagi.
Dua prajurit TNI AU Lanud Sugiri Sukani Ligung Majalengka, Jumat 9 April 2010, disibukkan oleh seekor kijang (Muntiacus muntjak) yang lepas dari kompleks Lanuma Udara. Kijang bertanduk panjang asal Madiun itu lepas dari kandangnya dan kabur ke areal pesawahan mlik warga ligung. Kijang tersebut berhasil ditangkap oleh dua prajurit berseragam yang tampak kelelahan tersebut setelah mendapatkan bantaun dari beberapa warga yang mengetahui kaburnya seekor kijang tersebut.
Setelah tertangkap kembali, sang kijang tampak kelelahan dan kakinya mengalami lecet-lecet akibat jeratan tali. Menurut hasil perbincangan di lokasi kejadian tersebut, kijang yang dikejar dua prajurit itu tersebut merupakan milik seorang perwira TNI AU yang bertugas di Lanud Sugiri Sukani. Kijang itu dibawanya dari Madiun Jawa Timur.***
Pada dasarnya kerja pemantau harus sesuai dengan aturan undang-undang no 84 tahun 1989. Point-point tersebut sudah jelas. Tim Pemantau diambil dari kalangan kampus dimaksudkan supaya ada netralitas. Untuk pemantauan dan pengawasannya supaya image dari UN tersebut lebih akuntabel.
Pertama dilaksanakan Tim Independen sejak tahun 2007 dan menggunakan Surat KeputusanMendiknas. Pelaksanaan Pemantauan menunjuk pada perguruan tinggi mengacu pada penunjukkan perguruan tinggi yang ditunjuk sebagai coordinator pemantau.
Ricky Yoseptry sudah dua kali menjalankan tugas sebagai Tim Pemantau. Pertama melaksanakan tugas memantau pelaksanaan UN di MTsN Leuwimunding. Menurut Kepala MTsN Leuwimunding, Drs.H. Ade Isya Insori,M.Pd menyebutkan bahwa figure Ricky cukup baik saaat menjalankan tugas sebagai Tim Pemantau Independen tahun 2009. “Sae…Sae…Pak Ricky mah sae... !” Ujar Ade Isya Ansori kepada Eskul yang dihubungi via handphone (1 April 2010).
“Kalauberbicara tentang tingkat kepuasanrasanya saya cukup puas apalagi di tempat saya memantau (SMPN 2 Leuwimunding) pelaksanaan UNberjalan tertib dan lancar. Apalagi khusus ada penjagaan dari pihak kepolisian setempat!”
Saya adalah seorang penulis. Menulis apa saja. Apakah itu berita, artikel, atau laporan perjalanan. Pastinya saya sehari-hari menulis. Kebiasaan saya dalam menulis lancar-lancar saja namun bukan berarti tanpa hambatan dan rintangan. Saya juga manusia biasa yang selalu dilanda kegalauan, kegelisahan, dan terserang bad mood. Kalau inspirasi tidak jalan atau gagasan mampet saat sedang dalam proses menulis, jalan satu-satunya bagi saya adalah berenang.
Untuk menghilangkan kepenatan dalam menulis, saya selalu berenang. Kalau tidak berenang di Talaga Herang, saya berenang di Kolam Air Suci Hutan Prabu Siliwangi. Setelah berenang dan memberi makan ikan serta puluhan monyet barulah saya meneruskan pekerjaan menulis. Selain menulis, di sana saya bisa berkontemplasi. Saya tidak tahu arti kata kontemplasi. Saya pernah mendengarnya dari Erwansyah kawan saya dahulu sewaktu kuliah. Ia mengucapkan kata kontemplasi sambil merenungkan kehidupannya. Jadi saat saya merenung, saya sebut itu sebagai kontemplasi.***
Tabloid Pendidikan ESKUL memiliki program tetap yaitu ESKUL Swimming Corner. Seluruh kru Eskul secara rutin melakukan kegiatan berenang di kolam-kolam wisata di Majalengka seperti Talaga Herang dan kolam air suci Hutan Prabu Siliwangi. Selain itu, Eskul juga memantau para pelajar Majalengka yang berprestasi di bidang olahraga renang. Eskul Swimming Corner sudah berkoordinasi dengan Ketua PRSI Kabupaten Majalengka Asep Sunandar,S.Pd.
Para pelajar Majalengka yang berminat aktif di Eskul Swimming Corner silakan hubungi Direktur Pembinaan ESKUL Bpk. Oom Somara de Uci
di kantor Biro Wilayah Utara depan pasar Ciborelang Jatiwangi Majalengka. ***
Pelaksanaan Diklat Jurnalistik Eskul 2010 di SMPN 1 Jatiwangi sessi ke-tiga berjalan lancar. Suasana ada perbedaan karena dalam sessi ketiga ini pihak Eskul melibatkan seorang Model Khusus ESKUL asal MAN Jatiwangi Sri Novianti yang pernah menjadi Juara Favorit Modelling Tingkat Nasional 2009. Sri Novianti ikut memberikan materi kepada para peserta Diklat Jurnalistik yang semuanya para pelajar SMPN 1 Jatiwangi.
Setelah usai pelaksanaan diklat, Tim ESKUL yang terdiri atas Endang Suhendar (Pimred), Aris Setiawan (Direktur Diklat), Oom Somara de Uci (Direktur Pembinaan), dan Sri Novianti (Eskul Modelling Agency) diterima oleh Kepala SMPN 1 Jatiwangi yang juga instruktur pendidikan tingkat nasional Drs. Dede Karya Juyana,M.Pd.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut, Drs. Dede Karya Juyana,M.Pd berpesan agar pihak Eskul bisa meningkatkan mutu pelayanan dari media yang disukai menjadi media yang dibutuhkan. Menurut Dede Karya, Eskul kini sudah banyak dibaca oleh kalangan pendidikan namun perlu mencapai tingkatan kualitas khususnya dalam hal editing.
Selain itu Dede Karya juga berharap agar pihak Eskul bisa menyediakan ruang khusus bagi para pesertad diklat untuk melakukan kreativitas di bidang jurnalistik dan karya tulis. "Anak-anak di sini sudah berubah, mereka jadi serba ingin tahu tentang keadaan di sekitarnya. Setelah berkreatifitas di Eskul, mereka diharapkan bisa bersikap kritis demi peningkatan mutu pendidikan di sini !" Ujar Dede Karya Juyana.***
Bangbung Ranggaek adalah salahsatu binatang kecil sejenis legge. Binatang itu diyakini berasal dari sisa-sisa kotoran hewan dan ada juga yang mengatakan bangbung adalah binatang yang menjijikkan. Namun yang terjadi di Leuwimunding Majalengka, bangbung dijual kepada anak-anak sekolah dasar di salahsatu SD di Leuwimunding persis di samping Kantor UPTD Pendidikan Kec. Leuwimunding.
Oleh sang pedagang sang bangbung diberi tali agar anak-anak SD yang membelinya bisa dijadikan mainan. Harga satu ekor bangbung Rp. 1.000,-. Sampai saat ini, pihak berwenang di sana masih membiarkan pedagang bangbung menjajakan bangbung padahal dari aspek kesehatan akan berpengaruh pada anak-anak SD. Bisa saja bangbung itu menggigitnya. ***